Sent to you by Debora via Google Reader:
Jika kita membaca kitab Bilangan 13:1-4, maka kita akan menemukan salah satu pengintai yang dipakai Musa mengintai tanah Kanaan adalah seorang yang berasal dari suku Efraim yakni Hosea bin Nun. Jika kta telusuri Efraim adalah anak daru Yusuf, ketika mereka berada di Mesir, dialah yang diberkati oleh Yakub dengan meletakkan tangan kanannya di atasnya, walaupun Yusuf memandang hal itu tidak pas, seraya berkata bahwa anak yang sulung adalah Manase. Namun apa mau dikata, Yakub berkata, bahwa ia tahu apa yang dilakukannya. Dan dari Efraim lahirlah seseorang yang luar biasa, dan dipakai Tuhan dengan hebat, namanya Hosea bin Nun. Nama ini adalah sebutan lain kepada Yosua.
Yakub mewariskan sesuatu yang besar kepada Yusuf, demikian juga Yusuf kepada Efraim, dan selanjutnya berturut-turut kepada Hosea bin Nun alias Yosua. Bisakah kita melihat bahwa apa yang terjadi dari Yakub-Yusuf-Efraim-Hosea bin Nun adalah sesuatu yang terjadi dengan pola warisan. Yakub seorang yang mampu mewariskan hal-hal yang besar kepada keturunannya. Ia mewariskan hal yang luar biasa yakni kapasitas dan potensi yang besar. Lihat saja, setelah Yakub, justru melahirkan generasi yang hebat. Yusuf misalnya dipakai Tuhan dengan dahsyat, sebagai penyelamat bagi Mesir dan juga keluarganya. Tidak hanya itu ia pun menjadi besar dan termasyur dengan segala kehebatan dalam melaksanakan program penanganan kelaparan di seluruh dunia kala itu.
Setelah Yusuf, lahirlah generasi baru yakni Efraim, catatan tentang Efraim mungkin tidak terlalu banyak.Namun dapat kita pastikan bahwa ia pun memiliki kapasitas yang besar, sebab disebutkan dalam Bilangan 13, Efraim berubah menjadi suku. Bukankah hal ini menjadi catatan bahwa ini menjadi indikator bahwa ia pun dengan potensi yang besar. Setelah itu barulah generasi Hosea bin Nun alias Yosua. Ternyata kita bisa memahami bahwa dari kita kepada keturunan yang akan datang bisa mewariskan potensi dan kapasitas yang kita miliki. Artinya kita dalam hidup ini, harus mewariskan kapasitas yang kita miliki. Mungkin kita tidak dapat mewariskan uang, harta , dll. Namun bisa dengan segmen lain yang kita miliki.
Warisan yang kita berikan kepada anak-anak dan keturunan kita seharusnya membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Apalagi jika kita tahu bahwa dengan iman yang kita miliki kita selalu berdoa dengan teguh, Tuhan yang kita sembah itu tetap menolong dan memberikan kepada kita kemampuan mewariskan perkara-perkara besar. Jangan menyesal di kemudian hari, sebelum anda mewariskan hal-hal yang baik kepada anak-anak dan keturunan anda.
Selamat pagi
Tuhan memberkati
Things you can do from here:
- Subscribe to Catatan Facebook Purim Marbun using Google Reader
- Get started using Google Reader to easily keep up with all your favorite sites