SELAMAT DATANG

Selamat Datang dan terimakasih telah mengunjungi blog " Catatan Debora "
Tuhan Yesus memberkati anda.

Selasa, 30 November 2010

TRAGEDI



--- On Fri, 11/26/10, Renungan Harian Kita <youleeanna@gmail.com> wrote:

From: Renungan Harian Kita <youleeanna@gmail.com>
Subject: Renungan Harian
To: enny_debora@yahoo.com
Date: Friday, November 26, 2010, 6:03 AM

Renungan Harian Kita

Renungan Harian


Tragedi Bukanlah Sebuah Hukuman

Posted: 25 Nov 2010 07:02 AM PST

2 Korintus 1:6
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 136; Yohanes 13; Ratapan 3

Mudah untuk bersukacita saat keadaan baik-baik saja, tetapi bagaimana jika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan Anda? Dibutuhkan iman yang besar untuk dapat tetap bersukacita dalam segala keadaan, bahkan yang terburuk sekalipun. Anda dapat tetap bersukacita dalam segala keadaan, jika Anda dapat melihat bahwa Allah tengah bekerja dalam segala keadaan untuk mendatangkan kebaikan. Orang-orang ini akan bersabar menghadapi badai, dan menantikan pelangi Tuhan setelah angin ribut berlalu.

Hal inilah yang dialami olah William Moon, seorang pria cemerlang dari Inggris yang sedang menikmati masa jayanya. Baginya terbentang masa depan yang cerah, hingga sebuah kecelakaan ia alami. William kehilangan penglihatannya secara total, dia tidak bisa lagi melihat masa depannya. Ia sempat merasa putus asa, "Apa gunanya segala kemampuanku saat ini setelah aku tersekap dalam kamarku dan seluruh dunia seakan-akan tertutup bagiku?"

Namun saat ia terkurung di dalam kamarnya itu, ia mulai sadar bahwa Allah pasti memulai maksud atas apa yang ia alami. Karena ia telah menjadi buta, William mulai mengembangkan sistem unik untuk mengenali abjad untuk menolong orang lain yang mengalami keadaan yang sama dengan dirinya. Sistem ini dengan segera di terima di beberapa negara dalam berbagai bahasa. Bahkan lebih dari empat juta orang buta dapat membaca Alkitab karenanya. Tanpa di sadari William Moon sudah menjadi "penginjil" dengan penemuannya itu. Karyanya telah membawa banyak orang buta menemukan Yesus dalam hidup mereka. Apa yang terlihat sebagai bencana, jika Anda mengijinkan Allah bekerja dalam hidup Anda maka hal itu dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

Bagaimana respon Anda terhadap pencobaan yang Anda alami? Apakah Anda tenggelam dalam kekecewaan dan mengasihani diri atau memilih bangkit dan mengijinkan Tuhan mengubah tragedi yang Anda alami menjadi berkat? Semua pilihan itu ada di tangan itu.

Tidak ada hal buruk dalam hidup ini jika Anda mengijinkan Tuhan berkarya dalam hidup Anda.

Renungan terkait
* Human beings not human doings
* Barsyukurlah
* Andai bisa memilih
* Bangkit lanjutkan hidup Anda
* Sesuatu yang indah


You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kita
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.
Email delivery powered by Google
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610

Hindari Emosi Negatif

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/29/10

"Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazmur 34:5)

 

Para ahli ilmu pengetahuan menemukan bahwa setiap orang mengembangkan sel-sel bersifat kanker dalam tubuhnya setiap minggu. Tetapi dalam sistem kekebalan luar biasa yang Tuhan telah berikan kepada kita, kita mempunyai sel-sel yang disebut sebagai "sel-sel pembunuh alami". Sel-sel ini dirancang untuk secara khusus menyerang dan menghancurkan sel-sel abnormal. Penelitian memperlihatkan bahwa ketakutan, kekhawatiran, kegelisahan, tekanan, dan emosi-emosi negatif lainnya sebenarnya melemahkan sel-sel pembunuh alami tersebut.

 

Jika Anda menjalani kehidupan dengan tegang dan tertekan, Anda akan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda sendiri, dengan membuat diri lebih rentan terkena penyakit dan wabah.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: Buku "Your Best Life Now" - Joel Osteen/Immanuel)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Mengenalkan YESUS

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/29/10

Bacaan Firman TUHAN: Matius 4:18-22

 

Andreas adalah seorang nelayan yang berasal dari Betsaida di Galilea. Ia menjadi murid Yohanes Pembaptis dan kemudian mengikuti Yesus. Ia membawa saudaranya Petrus kepada Yesus. Ia juga menunjuk anak yang membawa roti dan ikan kepada Yesus memberi makan kepada lima ribu orang. Waktu beberapa orang Yunani ingin bertemu Yesus, Filipus dan Andreas yang menyampaikan keinginan mereka itu kepada Yesus.

 

 

Apa yang dilakukan oleh Andreas patut kita tiru. Andreas membawa orang kepada Yesus. Ia juga mengajak saudaranya untuk mengikuti Yesus dan akhirnya ia juga membantu orang yang ingin bertemu dengan Yesus. Mengapa Andreas tanpa ragu membawa orang kepada Yesus? Tentu bukan karena iming-iming Yesus untuk menjadikan mereka penjala manusia. Tetapi terutama karena ia tahu siapa Yesus. Yesus adalah Tuhan, yang hadir di tengah uamt dan mewujudkan karya baik Allah bagi keselamatan manusia. 

 

Siapapun yang mengikuti Dia, orang itu akan menemukan keselamatan dan kedamaian hidup. Itulah sebabnya tanpa ragu-ragu, Andreas mengantar orang-orang kepada Yesus untuk percaya kepada-Nya dan bersedia mengikuti jejak langkah Yesus mewujudkan keselamatan di bumi.

 

Apa yang dilakukan Andreas itu diharapkan juga menjadi gerak hati kita. Kita juga dipanggil untuk membawa orang kepada Yesus, agar mereka mengenal Yesus, percaya kepada-Nya, menjadi murid-Nya dan akhirnya mengalami Kasih-Nya. Banyak orang sebenarnya dengan tulus ingin mengenal Yesus, tetapi tidak ada yang memperkenalkannya. Maka janganlah ragu-ragu untuk menjadi pewarta kabar sukacita-Nya di dalam keluarga dan lingkungan hidup kita.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: FX. Sugiyana Pr)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Selasa, 16 November 2010

» Saya DiPERLIHATKAN RUMAH «

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA by BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA on 11/14/10

» Saya DiPerlihatkan
RUMAH «
Kejadian Penglihatan ini di
tahun 2009 ,,,, Saya
diperlihatkan melalui
mimpi :
Saya mendatangi sebuah
Rumah Baru ... Cukup
besar & lumayan cantik .
Saya memasuki Rumah itu,
karena saya tahu bahwa itu
RUMAH BARU saya.
Saya merasa senang
dengan RUMAH BARU saya,
& tiidak ingin pulang
kerumah saya sekarang ini.
Saya merasa MAU
TINGGAL di RUMAH BARU
saya itu.
Saat hati ini merasa MAU
TINGGAL DiRUMAH BARU
itu,....ROH KUDUS berbicara
padaku, kata NYA :
Belum Waktunya kamu
tinggal diRUMAH ini, sebab
Coba kamu lihat RUMAH
mu ini BELUM ADA
PERABOTNYA ...
*Saya mencari meja makan
>> Tidak Ada
*Saya mencari tempat tidur
>> Tidak Ada.
*Saya mencari Kursi tamu
>> TIdak Ada
*Saya mencari kulkas >>
juga tidak ada.
Saya bingung , karena
RUMAH saya tidak ada
perabotnya.
SUARA ROH KUDUS
berkata pada saya :
BALIKLAH KEMBALI - Sebab
belum waktunya
sekarang ... Dan belilah
Perabotnya. !! Saya
bertanya dalam hati :
Bagaimana caranya beli
perabot didunia , terus
dibawa kesurga ???
Jawab SUARA itu : Dengan
MELAYANI TUHAN &
BERANI BAYAR HARGA
dalam MENGIKUT
TUHAN .... Engkau mengisi
RUMAH mu ini !!!
Selanjutnya.......
Saya dibawah masuk 1
Rumah yang sedang
besarnya, dindingnya
dilapisi berlian ,,,,, tapi
sayang RUMAH itu Banyak
Laba Laba nya -- Kotor tidak
terawat & Gelapp.
Saya melihat kedinding
RUMAH itu .... Saya heran
sebab BERLIAN BERLIAN
nya pada lepas dan jatuh
dilantai, tidak dipedulikan
sama sekali. RUMAH itu
menjadi sangat tua, dan
menakutkan. SUARA ROH
KUDUS berkata padaku :
Beritau Umat KU.....
Kebencian - Kemarahan -
Kekecewaan - Keduniawian
- Dosa2 semua lah yang
membuat mereka TIDAK
LAYAK MEnghuni RUMAH
mereka nantinya !!
Sahabatku yang dikasihi
TUHAN .....
Mari kita mau mengerti
HATI TUHAN yang
merindukan Umatnya
masuk RUMAH yang telah
DIA siapkan, Janganlah
sampai kia sendiri
MENOLAK dengan sikap
kita. Amin
Mari sahabat ku.... Setiap
kita merindukan BERSAMA
YESUS akhirnya, oleh sebab
itu kita harus jadi PELAKU
FIRMANYA ya Amin
HambaNyA, Erna.
Tumbelaka

 
 

Things you can do from here:

 
 

Senin, 08 November 2010

Zona Nyaman yang Mematikan

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Purim Marbun by Purim Marbun on 11/7/10

Pada umumnya setiap kita mengharapkan hidup yang nyaman, aman, tenang dan tidak banyak kerikil-kerikil tajam yang datang menghadang keberadaan kita. Bukan hanya itu, kita pun selalu bermimpi kapan dan bagaimana kita mengalami kesenangan dalam hidup ini? Impian ini tentunya bukanlah sesuatu yang salah, kita merasa dalam batas-batas wajar dan logis hal itu fine-fine saja. Persoalan yang timbul adalah ketika kita sudah sampai ke titik nyaman dan aman itu, maka kita merasa segala-galanya terpenuhi, tidak ada lagi yang kurang. Pada saat keadaan yang nyaman ini (comfort zone ) seringkali yang terjadi adalah kita menjadi passif, tidak berbuat apa-apa.

Pada dasarnya pola pikir yang berkembang dalam diri kita, tatkala kita nyaman dan aman yakni semua telah tersedia,buat apa lagi saya susah-susah. Memang hal ini tidak bisa dipungkiri, sekalipun dalam tataran yang masih sangat sederhana. Namun tahukah kita bahwa sesungguhnya pembunuh kreatifitas, yang mematikan karya-karya serta membuat hidup kita tidak bertumbuh adalah zona nyaman. Kita tidak menyadari, sebab secara perlahan-lahan pola pikir atau mindset kita menjadi lamban dan tidak lagi kreatif.

Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari Alkitab mengenai hal ini yakni kitab 2 Samuel 11: 1-13. Alkitab melukiskanbahwa Daud sedang berada di zona nyaman, ia tinggal di istana dan peperangan terhadap musuh pun tidak bergitu terasa. Cukup hanya dengan memberikan instruksi kepada Yoab untuk memimpin peperangan itu, dan ia sendiri tinggal di istana. Dijelaskan dalam Alkitab bahwa pada pergantian tahun pada waktu raja-raja biasanya berperang, maka Daud menyuruh Yoab berserta orang-orangnya dan seluruh Israel untuk mengalahkan Amon, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Daud tinggal jauh dari peperangan, suara atau dentuman perang pun tidak sampai di telinganya, bahkan pekik peperangan pun mungkin tidak sampai di telinganya. Ia nyaman dan berada di zona nyaman itu. Tapi tahukah kita apa yang terjadi dengan Daud? Saat nyaman (confort zone) itulah justru ia jatuh dalam dosa. Dikisahkan dalam pasal 11 ini bahwa ia berjalan-jalan di atas sotoh istana dan melihat seorang wanita cantik dan bernama Batsyeba sedang mandi dan tergeraklah hatinya untuk memiliki wanita itu.

Pada kedudukannya sebagai raja, maka apa yang diinginkan hati Daud, bisa tercapai. Dan alhasil, ia pun segera tidur dengan wanita itu. Mengapa hal ini sampai terjadi? Bukankah kita kenal bahwa Daud adalah seorang yang sangat exited dalam berperang? Bukankah Daud adalah tipologi orang yang tidak bisa diam apalagi dalam suasana perang?. Zona nyaman telah membuat Daud lupa pada keadaanya yang sebenarnya, bukan hanya itu zona nyaman pun melupakan dia pada tanggung jawabnya sebagai raja untuk memimpin peperangan.

Bahaya zona nyaman bisa mengakibatkan beberapa hal bagi kita, pertama membuat kita lupa kepada segala sesuatu. Lupa kepada keadaan kita, status , keluarga, bahkan bisa juga lupa kepada Tuhan. Saking nyamannya tidak ada lagi yang kita perlukan. Hati-hatilah jika keadaan itu datang menghampiri kita. Hal kedua zona nyaman pasti membutakan kita pada situasi atau keadaan yang sebenarnya. Inilah yang terjadi kepada Daud, ia seolah tidak bisa melihat bagaimana situasi sebenarnya. Hal ketiga, zona nyaman membuat kita tidak kreatif dan cenderung passif. Ini akan membunuh kita, mengapa? Karena kita tidak sadar bahwa pada akhirnya kita akan tergilas oleh arus yang sedang terjadi. Jika keadaan ini terus menerus berlanjut maka dipastikan kita pun tidak akan mampu bersaing dengan yang lain, kita cenderung menurun dalam banyak hal, bahkan prestasi yang kita hasilkan pun tidak akan memuaskan. Karena itu berhati-hatilah dengan zona nyaman. Hal yang keempat, zona nyaman membuat kita pada akhirnya tiba pada "kematian". Kematian dalam hal ini bisa diartikan secara moralitas, kerohanian atau pun batiniah. Lihat peristiwa Sodom dan Gomora, kematia rohani terjadi disana, ini salah satunya diakibatkan oleh comfort zone. Lebih lagi jika kita hubungkan dengan hal-hal rohani lainnya. Tatkala hidup semua nyaman, makanan tersedia, fasilitas lengkap, mau bepergian kemana saja bisa,dll. Bukankah hal ini menjadi sumber kematian bagi kita? Kita tidak lagi terdorong untuk berbuat apa-apa.

Confort zone, harus diwaspadai dalam diri kita. Apalagi dalam konteks kehidupan umat Tuhan. Mungkin kita perlu belajar dari sejarah gereja, bahwa ketika gereja nyaman dengan sendirinya, Allah membiarkan terjadi banyak hal sehingga umat Tuhan terus dan tetap melaksanakan misinya. Gereja ketika "comfort" kadang-kadang tidak terpacu lagi untuk melaksanakan misi.  Makanya sering dalam sejarah pertumbuhan gereja Tuhan mengizinkan "penderitaan" sehingga gereja tetap bangun dan melaksanakan misi Allah. Bagi kita yang hidup dizaman ini, hati-hatilah dengan zona nyaman, jangan hal itu membuat kita lalai atau terlena. Waspadalah dengan segala keadaan itu, dan bijaklah untuk memperhatikan segala sesuatu.



 
 

Things you can do from here:

 
 

Minggu, 07 November 2010

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Mulailah dari dirmu sendiri"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/6/10

Anak-Ku Terkasih,

 

Dalam sejarah negerimu, Indonesia, ada hari Kebangkitan Nasional yang adalah masa bangkitnya kesadaran akan rasa kesatuan dan nasionalisme yang muncul pada tahun 1908. Kesadaran ini muncul ketika pahlawan negerimu Dr. Sutomo dan beberapa kawannya mendirikan perkumpulan pemuda yang bernama Boedi Oetomo. Perkumpulan ini berawal dari diskusi-diskusi beberapa pemuda yang prihatin dengan nasib bangsanya ketika itu.

 

 

Dari perkumpulan ini lama-lama berkembang menjadi kesadaran akan rasa kesatuan dan nasionalisme, yang pada akhirnya memuncak pada hari Sumpah Pemuda. Apabila engkau melihat sekilas gerakan ini muncul bukanlah dari keseluruhan rakyat Indonesia, tetapi dari beberapa orang individu yang peduli terhadap bangsa. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi dengan bangsa Israel pada zaman hamba-Ku Nehemia.

 

Ketika itu bangsa Israel sedang ada dalam masa pembuangan. Sementara itu, keadaan tanah air mereka sedang dalam kesukaran besar dan sangat tercela (Nehemia 1:3). Situasi inilah yang membuat hamba-Ku Nehemia terpanggil untuk membangun kembali negerinya. Maka, mulailah ia berdoa kepada-Ku untuk mengakui segala dosa bangsanya dan meminta pimpinan-Ku agar bangsanya dapat kembali ke tanah air. Dan akhirnya, dimulai dari kerinduan seorang Nehemia, muncullah kecintaan bangsa Israel akan tanah air. Puncaknya adalah dibangunnya kembali tembok Yerusalem, simbol persatuan dan kesatuan.

 

Untuk membangun dan memperbaiki suatu keadaan di negerimu tidak perlu menunggu para petinggi dan pemimpinmu bergerak, juga tidak perlu menunggu pihak atau golongan tertentu mencetuskannya. Mulailah dari dirimu sendiri, di lingkungan yang paling dekat.

 

Bila engkau ingin memperbaiki Indonesia yang Aku kasihi juga, jangan menunggu. Engkau bisa memulainya dari dirmu sendiri.

 

 

Bapa yang mengasihi Indonesia,

TUHAN

 

 

"Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman raja." (Nehemia 1:11)

 


 
 

Things you can do from here:

 
 

Malaikat Bersukacita

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 11/6/10

Bacaan Firman TUHAN: Lukas 15:1-32

 

"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." (Lukas 15:10)

 

 

Gemuruh sorak-sorai yang sangat dahsyat terdengar di sorga pada saat satu orang pendosa bertobat dan dilahirkan kembali. Kemeriahan ini dipenuhi dengan sukacita yang besar, sama seperti sukacita yang terjadi di kamar bersalin saat seorang ibu melahirkan bayi mungilnya. Saat-saat penuh penantian dan pengharapan tergenapi dengan terdengarnya tangisan seorang bayi. Sukacita memenuhi hati kedua orang tuanya. Seorang petobat adalah memiliki status bayi secara rohani yang harus diberikan nutrisi rohani yang baik juga.

 

Pada hari ini, mari kita kembali mengingat orang-orang yang kita kenal yang belum lahir baru. Mungkin mereka ada di antara anggota keluarga kita. Mungkin mereka adalah kawan bisnis di kantor Anda. Atau mungkin mereka adalah teman-teman di sekolah kita. Mungkin juga mereka adalah tetangga di kanan dan kiri rumah kita.

 

Mari kita ciptakan kegirangan sorgawi di hati para malaikat dengan selalu siap sedia memberitakan Injil pada segala waktu dan berharap pada kasih karunia Allah untuk menganugerahkan karya keselamatan-Nya pada mereka semua. Kiranya Tuhan menyertai Anda sepanjang waktu dan memberikan kesempatan dan keberanian untuk memberitakan kabar sukacita-Nya di lingkungan terdekat Anda. Haleluya! 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..



 
 

Things you can do from here:

 
 

Senin, 01 November 2010

Ternyata Mereka Lebih Kaya

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/30/10

Suatu hari, seorang ayah yang sangat kaya raya mengajak anak istrinya untuk berlibur di sebuah pedesaan terpencil yang jauh dari keramaian. Untuk mencapai desa tersebut mereka harus menyeberang sebuah sungai yang sangat deras dengan meniti sebuah jembatan ala kadarnya yang tersusun dari balok-balok kayu.

 

 

Otomatis, di desa itu tidak ada hotel berbintang atau akomodasi lengkap yang biasanya mereka dapati bila menginap di tempat wisata. Untuk tempat tinggal, sang ayah memilih sebuah keluarga petani sederhana. Di sana mereka ikut bekerja dengan memerah susu sapi, memandikan kerbau, ikut bercocok tanam, mandi di sungai, dan lain-lain. Pokoknya semua kebiasaan dan kegiatan masyarakat setempat, mereka ikuti. 

 

Sepulangnya dari tempat itu, sang ayah bertanya kepada anaknya.

Ayah: "Bagaimana dengan perjalananmu ?"

Anak: "Wah…… luar biasa sekali, Pa!"

Ayah: "Apa yang kamu dapatkan dari perjalanan kita ini?"

Anak: "Aku melihat sebuah kenyataan bahwa kita hanya memiliki seekor anjing sedangkan mereka memiliki 4 ekor anjing. Kita memiliki sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman sedangkan mereka memiliki sungai yang tidak ada batasnya. Kita memasang lampu-lampu taman yang dibeli dari luar negeri sedangkan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka memiliki tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita sedangkan mereka melayani diri sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan sedangkan mereka tidak perlu membelinya karena mereka menanamnya. Kita memiliki dinding dan satpam yang berjaga-jaga selama 24 jam sedangkan mereka memiliki teman-teman yang menjaga kehidupan mereka."

 

Mendengar penjelasan anaknya ini, mata sang ayah berkaca-kaca dan tak mampu berkata apa-apa. Dalam hatinya berkata "Anakku sungguh bijaksana, sekarang aku tidak takut untuk melepaskannya ke market place." Tak berapa lama, sang anak berkata, "Terima kasih, Pa. Akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita."

 

PESAN MORAL: Terlalu sering kita melupakan apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi dengan apa yang kita tidak miliki. Seringkali kekurangan seseorang akan menjadi anugerah bagi orang lain, dan kelebihan seseorang akan menjadi anugerah bagi orang lain lagi. Mengucap syukur dalam segala hal mendatangkan kebaikan atas diri kita.  

 

"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: TDmail)



 
 

Things you can do from here: