SELAMAT DATANG

Selamat Datang dan terimakasih telah mengunjungi blog " Catatan Debora "
Tuhan Yesus memberkati anda.

Kamis, 28 Oktober 2010

Kesaksian Gereja Bethany Batam: "Ledakan bom, memberi Mujizat Besar!"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/26/10

Tidak seperti biasa pada tahun-tahun sebelumnya kami merayakan Natal dibulan Nopember dan diselenggarakan ditempat terbuka yang biasanya dipadatisekitar 1000 jemaat. Kali ini tempat yang sama tidak dapat digunakan, satu-satunya altenatif hanyalah 'Carnaval Mall' berkapasitas 1500 kursi, dimana selama ini ibadah raya kami selenggarakan. Mengantisipasi keterbatasan kapasitas gedung, kami memilih tgl 24 Desember dengan pertimbangan setiap gereja ada kebaktian, sehingga jemaat tidak terkonsentrasi di kebaktian kami, itu pun kami terpaksa memaksimalkan kapasitas menjadi 2000 kursi dan menyelenggarakan dlm dua sesi yaitu : pk 17.00 - pk 19.30 dan pk 20.00 - pk 22.30. An Unexpected Christmas Gift.

 

 

Seperti yg diperhitungkan ibadah pertama penuh sesak dan berakhir dgn baik, ternyata kami kurang memperhitungkan selisih waktu yg singkat sehingga arus jemaat keluar dan yang sudah menanti masuk membuat para Usher kewalahan. Nampaknya situasi itu dimanfaatkan dengan baik oleh para 'pembunuh' itu untuk menyusupkan 3 bingkisan maut itu. Dua buah diletakan 2 meter dari pintu dan hanya berjarak 50 cm dari deretan kursi yg dipadati jemaat. Dekat pintu inilah tempat ideal para ibu memarkir kereta-kereta bayinya. Yang ketiga dengan daya ledak amat tinggi dalam sebuah 'travel bag' diletakan tepat dibawah kursi ditengah ruangan. Dengan penuh perhatian jemaat mengikuti acara demi acara. 

 

Journey Through The Valley Of Death

 Waktu menunjukan kira-kira pk 21.00, terlihat 3 orang pria berdiri dari kursi yg saling berjauhan dan meninggalkan ruangan. Para Usher tidak menaruh curiga sedikitpun," Mungkin mereka ke WC ", pikir mereka. Melihat ada yang keluar beberapa ibu mendapat peluang menggendong bayi mereka dan berjalan keluar mencari udara segar sambil menidurkan bayinya. Kurang dari 10 menit setelah itu, tiba-tiba sebuah dentuman menggelegar, belum sempat sadar apa yang terjadi, selang beberapa detik disusul dentuman berikutnya yang lebih keras. Keduanya berasal dari arah pintu. Lidah api setinggi 5 meter bercampur asap amat tebal menyembur keatas dan ketengah jemaat. Ruangan gelap pekat, bau mesiu sangat menyengat, jeritan histeris ribuan jemaat bercampur baur, tidak dapat dibedakan antara jeritan doa, ketakutan, bahasa lidah serta himbauan-himbauan para pelayan untuk tetap tenang. "BOM !!!"  "Api !!!"  "Lari !!! " Hiruk pikuk ditengah kegelapan ribuan jemaat berdesakan mencapai pintu keluar. Saya dan semua pekerja dengan susah payah berusaha menenangkan dan mengarahkan jemaat menuju pintu, walaupun napas terasa mulai sesak menghirup asap, sementara itu saya mendekap kuat-kuat seorang anak perempuan ( 5 th ) yang tadi duduk disamping saya yg nyaris terinjak-injak. Bersamaan dgn itu, saya menyadari bahwa itu BOM, Nahum 1:3 muncul : "Tuhan berjalan dalam puting beliung dan badai ". Saya berbisik dalam hati : "Yes, Tuhan ada disini, ini bukan musibah tapi mujizat . Tiba-tiba saya merasakan seperti suatu aliran air yang sejuk mengalir dari benak sampai kehati, suatu ketenangan yang luar biasa sehingga tidak sempat berpikir berapa yang mati. Ketika itu juga lampu berhasil dinyalahkan, ditengah pekatnya asap, samar-samar saya melihat jemaat yg masih panik saling dorong menuju pintu keluar. Saya bergumam, Puji Tuhan tidak kebakaran! Diluar ruangan terdengar isak tangis jemaat yang saling mencari dan menjumpai kerabat mereka tidak cedera. Saya dan para Diaken tetap bertahan sampai semua jemaat berhasil keluar dan asap berangsur- angsur menipis. Samar-samar saya mulai melihat ruangan yg porak-poranda, dinding yang hancur, sambil mencari kalau-kalau ada yang pingsan, cedera atau korban, Haleluya ternyata tidak ada! Saya memerintahkan beberapa pelayan untuk mendata jemaat diluar, apakah ada yg memerlukan pertolongan dokter dan saya mendapat laporan sebagai berikut : Satu orang anak gadis pingsan diluar karena shock, tapi sudah sadar. Satu orang Diakon yang duduk tepat 50 cm dari BOM yg meledak, roknya terbakar sebelah sisi namun hanya beberapa bintik kecil di bagian betis akibat percikan api dan telingga kanan tidak bisa mendengar dan mengeluarkan sedikit darah. Sudah diperiksa dokter dan dinyatakan akan pulih kembali dalam 2-3 hari. Seorang ibu muda yang duduk dibaris depan, jauh dari sumber ledakan ketika sedang berusaha membantu menenangkan jemaat, terdorong dan menderita luka dibagian betis. Seorang Diaken yang berdiri 1 m, membelakangi BOM, jasnya terkoyak-koyak dibagian punggung dan ketiak kanan namun kemejanya sedikitpun tidak ada tanda api, apalagi terluka, hanya telinganya yang masih berdengung. 

 

Melihat kondisi ruangan serta beberapa kursi plastik yang terkoyak-koyak dan jilatan api kearah jemaat, sangatlah mustahil tidak ada korban jiwa. Tapi bagi Allah tidak ada yg mustahil, Haleluya ! The Invisible Helping Hand. Ternyata mereka yang duduk tepat diseputar ledakan menyaksikan, pada detik ledakan itu mereka merasakan suatu tenaga besar melemparkan mereka ketengah sesaat menjelang kursi mereka disambar api, melayang dan dirobek-robek letusan. Disamping itu, akibat letusan, dinding roboh kearah luar dan tidak menimpa jemaat. Atap spandek yg berjarak 7-8 m dari lantai terlihat berlobang - lobang dgn diameter 1 cm - 20 cm. Dan yang lebih ajaib lagi isi BOM yg berupa serpihan-serpihan besi, gotry dan baut itu berhamburan diseluruh ruangan tanpa menyentuh jemaat, entah lewat mana mereka terbang. 

 

Team Gegana dari Sorga. 

Segera setelah keadaan memungkinkan dan polisi telah memasang pitakuningnya, para pelayan saya perintahkan untuk mengumpulkan dan mengamankan barang-barang jemaat yang berceceran, mulai dari sepatu, tas, handphone, Alkitab, dan lain-lain. Dengan sigap dan cepat kami bergerak menimbun semuanya keatas panggung, lalu menggulung bersama-sama dgn kain layar panggung, lalu dilemparkan ke dalam salah satu stand/toko milik jemaat digedung yang sama untuk dititip disana. Tanpa disadari ternyata diantaranya terdapat sebuah 'travel bag' merah berisi BOM berkekuatan besar dengan timer yang sudah diaktifkan, tapi tidak meledak karena timernya berhenti menjelang waktu yang sudah di set, hal ini baru diketahui keesokan harinya ketika diteliti oleh team gegana Polri. Ternyata malam itu Yesus kirim team gegana dari Sorga menahan jarum timer yang terus berjuang sepanjang malam untuk mencapai waktu ledaknya. 

 

Mujizat Apa Lagi ! Pagi harinya tgl 25 Desember setelah berdoa, saya menuju kamar mandi sambil terus bertanya-tanya, Tuhan apa yang harus saya lakukan dihari Natal ini? Kebaktian yg direncanakan pk 09.00 tidak bisa diselenggarakan sebab disamping gedung masih porak-poranda dan ditutup Polisi, tentulah jemaat pun masih trauma peristiwa semalam. Pk 08.15 beberapa fulltimer dan Diaken tiba di lokasi, mengenakan T.Shirt, mereka berpikir akan kembali mencari kalau-kalau masih ada barang yang tercecer. Betapa terkejutnya ketika melihat jemaat mulai mengalir datang untuk siap beribadah. Saya pun kaget ketika mereka menelpon saya: "Pak, jemaat penuh sesak, apa yg harus kami lakukan?" Pertanyaan yang sama terpaksa saya forward ke Sorga. Sambil meluncur menuju 'Carnaval Mall', Roh Kudus mengingatkan percakapan saya dengan Gembala Pembina kami. Takalah saya melaporkan kejadian itu semalam, diakhir laporan saya berkata: "Pak Niko, tolong doakan agar jemaat tidak gugur imannya". Tapi dengan yakin beliau menjawab: "Pak Hanny akan lihat, tidak bakalan mereka ciut tapi justru akan semakin militan". Dalam hati saya berpikir, apa iya? Bagaimana dengan jeritan-jeritan histeris ketakutan semalam? Tiba-tiba muncul satu kalimat pendek dalam hati: "Kebaktian harus ada, hubungi Kasat Serse, minta diijinkan menggunakan ruangan". Dan benar, saya mendapat jawaban bahwa gedung akan dibuka sekaligus pengamanan segera dikirim. Diatas puing-puing dan linangan air mata haru, jemaat mulai mengangkat tangan dalam pujian penyembahan dan doa syukur diiringi musik seadanya kami tenggelam dalam kekaguman akan kuasa dan kebaikan Tuhan. Belum pernah kami rasakan hadirat Tuhan yang mendekap kami seintim itu. Mengawali kebaktian, Roh Kudus mendorong saya bertanya siapa yang kemarin hadir dalam ibadah Natal pertama? Beberapa tangan terangkat, siapa yang menghadiri kebaktian kedua saat BOM meledak? Ternyata 90% tangan terangkat ! Tidak tahan, saya langsung menangis dihadapan Tuhan. Kembali kami bertanya: "Apa yang membuat mereka tidak takut? Seorang jemaat (wanita) spontan menjawab: "Sebab saya ingin melihat mujizat besar apalagi yang akan Tuhan tunjukan kepada kami". Mendengar jawaban itu, Roh Kudus berbisik: "Perhatikan Keluaran 20:18-21, seperti orang Israel takalah mendengar guruh yang sabung-menyabung akan ketakutan dan berdiri jauh-jauh, sementara Musa yang pernah jumpa Tuhan lewat semak yang terbakar justru datang mendekat, demikian pun mereka yang hanya mendengar tentang kuasa dan mujizat yang telah Kulakukan jadi ketakutan, tapi mereka yang telah mengalami kuasa-Ku, justru semakin haus akan Aku ". Amin. 

 

Selesai ibadah, saya memerintahkan semua barang yang ditemukan dipindahkan ke kantor Sekretariat dan menganjurkan jemaat mencari barangnya disana. Ketika barang-barang itu sedang diangkut ke mobil, "Tas Maut" yang berat itu terjatuh dan menggelinding, merasa curiga karena beratnya, seorang pendoa coba membuka, "Astaga!"  Ia menjerit: "BOM, BOM, BOM!!!" dan terpaku ditempat. Seorang pemuda yg berdiri disampingnya tiba-tiba dihinggapi 'The Spirit Of Holi Boldness', menyambar tas maut tersebut, lalu berlari secepat Cheetah kelapangan parkir berjarak 150 m dan meletakan perlahan-lahan bingkisan maut itu diatas rumput, kemudian lari menjauh. Saat itu saya tiba-tiba tidak sadar apa yang sedang saya lakukan kecuali bahwa saya harus meletakan benda itu perlahan-lahan ". Demikian ujar anak muda itu sambil meneteskan airmata dan gemetar.

 

Setelah diteliti team Gegana Polri, BOM itu dinyatakan sedang aktif, demikian pun timernya. Engan mengambil resiko, Polisi kemudian meledakannya ditempat. Menurut keterangan Polisi, daya BOM yg satu ini berdaya ledak tinggi, cukup untuk merobohkan gedung dan membunuh seketika makluk yang berada pada radius 150 m. Kami semakin kagum, sungguh dasyat Yesus kita, Mazmur 46 kami alami. Tidak dapat dibayangkan jika BOM itu meledak semalam, 2000 tubuh anak Tuhan bergelimpangan, tercabik dan berkubang darah, menjadi cibiran orang dunia. Tapi syukur kepada Tuhan yang membela nama-Nya. Iblis ingin mempermalukan nama-Nya tetapi justru sebaliknya yang terjadi. Hari itu juga berita mujizat itu dikumandangkan langsung oleh pihak kepolisian pada sidang darurat DPRD Batam bersama seluruh pemuka agama dan Muspida se kodya Batam. Haleluya, itulah mujizat besar berikutnya yang kami saksikan dihari Natal ini. Khotbah 1 Menit. Kebaktian Natal yang kedua ini sungguh amat luar biasa, betapa tidak, yang menjadi pembicara adalah Tuhan Yesus sendiri selama 1 menit dan message utama yang kami tangkap adalah goncangan tahun 2001 semakin dasyat, maut ada dimana-mana tetapi jangan takut sebab gereja Tuhan yang selalu intim dengan-Nya akan disertai dengan terang Kemuliaan-Nya yaitu: Kabod dan Doxa, perlindungan, kuasa dan kemurahan sehingga gereja Tuhan akan menjadi kota perlindungan bagi segala bangsa. Haleluya! 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: gpdimaranatha.org)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Rabu, 27 Oktober 2010

Mengapa TUHAN?

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/26/10

Seorang teman berbicara dalam nada protes. Dia mengeluh bahwa Tuhan tidak adil. Temannya yang masih muda dan mempunyai anak-anak yang masih kecil divonis oleh dokter terkena kangker stadium 4. Dokter tampaknya sudah menyerah. Padahal teman itu menurut dia sangat aktif dalam pelayanan dan baik. Selain itu mengapa dia yang masih muda dan menjadi tempat bergantung anak-anaknya harus meninggal dunia? Mengapa Tuhan sewenang-wenang? Apakah Dia tidak memperhitungkan anak-anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan sosok ibu?

 

Protes kepada Tuhan seperti ini memang sudah sering aku dengar. Dalam Kitab Suci orang-orang semacam ini diwakili oleh Ayub. Dia protes pada Tuhan bahkan sampai mempertanyakan mengapa dia harus dilahirkan bila hanya untuk menderita. Lebih baik dia mati dalam kandungan. Ayub sadar akan kekuasaan Allah yang sangat besar maka Dia dapat berlaku apa saja terhadap ciptaanNya. Dia kejam dan selalu mengawasi manusia sehingga bila salah sedikit saja maka akan dihukumNya. Dia tidak bisa dibantah dan manusia tidak akan menang melawanNya. Dalam rasa frustasi Ayub mempertanyakan lalu buat apa Allah menciptakan manusia bila akhirnya dihancurkan? "Tangan-Mulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku? Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali?" (Ayub 10:8-9).

 

Banyak orang mempertanyakan Allah ketika dia mengalami penderitaan. Mereka protes akan situasi hidup yang dialami dan berujung pada pertanyaan tentang keadilan Allah. Orang mulai membandingkan dengan situasi orang lain. Mengapa orang jahat dan sudah tua tapi terhindar dari segala penyakit sedangkan yang masih muda, baik dan dibutuhkan oleh anak-anaknya harus menghadapi kematian yang begitu cepat? Apakah Allah adil dalam tindakanNya ini? Memang keadilan Allah tidak sama dengan keadilan manusia. Dalam perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur, tuan pemilik kebun anggur membayar yang sama terhadap orang yang bekerja dari pagi maupun yang bekerja satu jam saja. Ketika orang protes maka jawabannya,"Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati." (Matius 20:15). Andai temanku bertemu Allah dan dia protes padaNya mungkin jawaban Allah "Bukankah Aku bebas memberi hidup sesuka hatiKu? Atau iri hatikah engkau karena Aku murah hati?"

 

Kasih Allah memang tidak terbatas pada orang baik. "Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar."(Matius 5:45). Kasih semacam inilah yang tidak kita pahami. Kita meyakini adanya pahala dan petaka. Orang baik akan mendapat pahala sedangkan orang jahat akan mendapat petaka. Maka bila ada orang yang dianggap baik atau merasa diri baik mengalami penderitaan, dia akan kecewa pada Allah yang dianggap tidak adil. Allah dianggap tidak memperhitungkan apa yang sudah dilakukan di dunia.

 

Allah adalah misteri. Segala keputusannya adalah misteri, sesuatu yang gelap bagi kita. Kita protes sebab merasa diri tahu akan kehendak Allah atau merasa diri berjasa pada Allah. Untuk itu sebenarnya dibutuhkan kerendahanhati bahwa kita hanyalah hamba Allah. Hamba yang menerima apa yang ditentukan Allah. Menerima segala sesuatu yang dari Allah dengan pasrah. Ayub pun pada awalnya berusaha berserah, "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN." (Ayub 1:21). Mungkin juga Allah hendak menjadikan kita sebagai teladan. Seperti Yesus yang tetap setia meski harus menderita. Atau mungkin kita juga dijadikan sarana bagi Allah untuk menunjukkan belas kasihNya. Ketika para murid mempertanyakan salah siapa sehingga ada orang buta, maka Yesus menjawab "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." (Yohanes 9:3). Dengan adanya penderitaan karya Allah semakin nyata. Tapi semua misteri Allah. Kita hanya mampu berdoa seperti Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Lukas 1:38)

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Y. Gani)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Sabtu, 23 Oktober 2010

Kapan Melihat Sorga?

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/22/10

Bacaan Firman TUHAN: Yohanes 1:47-51

 

Dua murid yang bernama Filipus dan Natanael saling mengenal satu sama lain. Keduanya berasal dari Galilea. Mereka tentunya mengenal dengan baik keadaan Nasaret, desa yang tidak terkenal itu. Itulah sebabnya muncul sindiran dari mulut Natanael, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret? (ayat 46). Filipus berasal dari Betsaida (rumah para nelayan) tidak mau berbantah-bantahan, maka ia hanya mengajak Natanael, "Ayolah, datanglah dan lihatlah sendiri."

 

 

Natanael terkejut ketika Yesus menyapanya, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya." (ayat 47b). Lho kok tahu gue ya? begitu pikir Natanael. Yesus langsung menimpali, "Sebelum Filipus memanggil engkau. Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." (ayat 48). Memang tidak diberitahukan kepada kita apa yang dibuat Natanael di bawah pohon ara. Mungkin dia baru saja berdoa, atau mungkin baru sama mencari katak. Yang jelas, kata-kata Yesus itu membangkitkan iman Natanael. "Rabbi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel." (ayat 49). Seruan iman itu membuktikan bahwa Natanael memang seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalam hatinya.

 

Kata Yesus selanjutnya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia." (ayat 51). Perkataan Yesus itu mengingatkan kita pada kisah Yakub yang bermimpi tentang sebuah tangga yang menghubungkan bumi dan langit, dimana malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu (Kejadian 28:12-13).

 

Memang benar, langit itu terbuka dan sabda turun ke bumi, dan telah menjadi daging dalam diri Yesus. Begitu dekatnya sorga dan bumi, karena Allah sudah ada di antara kita. Bila kita percaya kepada Yesus yang adalah Allah Putra dan manusia menghayati kasih yang diajarkan-Nya, sorga akan semakin nampak di bumi. Saat itulah kita melihat sorga.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Y. Iswarahadi, SJ)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Selasa, 19 Oktober 2010

Kisah John Newton

Amazing Grace Tetap Berlaku Bagi Hidupmu!
Semua kita mungkin pernah mendengar namanya mungkin juga tidak, tapi yang pasti kita pernah menyanyikan hymn dari John Newton. Salah satu hymn favorit yang sering kita nyanyikan adalah, "Amazing Grace How Sweet The Sound - That Saved A Wretch Like Me!"

Mungkin jarang yang tahu kalau lagu tersebut merupakan cerita tentang John Newton sendiri. Dia dibesarkan oleh ibu yang takut akan TUHAN, yang berdoa untuk dia sepanjang hidupnya.

Setelah dewasa John bergabung dengan perdagangan budak, menjual budak dari Africa ke Inggris. Dia jatuh ke dalam kehidupan yang liar, sering berkelahi dan mabuk-mabukan. Kehidupannya pada saat itu diakuinya sendiri kalau ia adalah ‘budaknya budak'. Tugas terakhir yang diembannya sebagai penjual budak adalah mencari beberapa budak yang melarikan diri dari pantai Afrika. Akibatnya ia harus mengalami sengsara dan menjalani kehidupan yang sangat sulit.

Satu kali dalam perjalanan kapal kembali ke Inggris, di tengah badai Atlantik ia mengalami ketakutan. John Newton saat itu takut mati! Yang dia ingat saat itu adalah doa ibunya. Karena itulah John Newton mengakui dosa-dosanya dan datang pada Kristus.

Salah satu hymn-nya yang terkenal dan merupakan kesaksian dirinya ia ciptakan pada saat itu:
In evil long I took delight, unawed by shame or fear,
Aku hidup dalam kenikmatan duniawi cukup lama, tanpa rasa malu ataupun takut
Until a new object met my sight, and stopped my wild career.
Sampai suatu penglihatan datang padaku, dan aku menghentikan keliaranku.
I saw One hanging on a tree in agony and blood,
Aku melihat DIA terpaku di salib penuh sengsara dan berdarah,
Who fixed his languid eyes on me as near his cross
Dia menatapku dengan pandangan yang dalam saat aku berada di dekat salibNya
I stood Sure, never till my latest breath shall I forget that look.
Dengan yakin kuberdiri, sampai nafas terakhirku tidak akan kulupakan penglihatan itu.
It seemed to charge me with his death, though not a word he spoke.
Aku seperti terbebani dengan kematianNya, meskipun tidak sepatah katapun IA ucapkan.
A second look he gave, which said, "I freely all forgive;
Kedua kalinya IA memandang, sambil berkata, "AKU telah memaafkan semuanya;
My blood was for thy ransom paid, I died that thou mayest live."
Darahku telah lunas menebusnya, AKU mati supaya kamu hidup."

Dan dia hidup! Dia menjadi salah satu orang Kristen terbesar di Inggris, penulis dari banyak hymn yang bertujuan menunjukan sukacita, kebahagiaan hidupnya setelah menemukan Yesus Kristus.

Hal yang sama akan berlaku bagi kita jika kita mau memperoleh kebahagiaan sejati. Kasih Karunia atau Anugerah dari Tuhan Yesus tetap berlaku bagi hidupmu.
sumber: fb-Enli

Senin, 18 Oktober 2010

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Masihkah Belas Kasihan mengalir dalam hatimu?"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/17/10

Anak-KU Terkasih,

 

Jika engkau memperhatikan pelayanan Putra-Ku Yesus dalam Perjanjian Baru, maka engkau akan menemukan bahwa belas kasihan adalah benih dan awal dari hampir semua mukjizat yang Ia lakukan.

 

Dalam bahasa Yunani, ada lima kata kerja yang diterjemahkan sebagai belas kasihan yang ditulis pada Perjanjian Baru. Dan semuanya, kecuali satu artinya : memiliki belas kasihan, simpati, atau mengasihi orang lain. Satu yang berbeda adalah 'splagchizomai', yang menjadi kata kerja utama yang dipakai Yesus dimana menjelaskan bagaimana perasaan-Nya ketika Ia menyaksikan penderitaan atau kesakitan orang lain.

 

 

Kata belas kasihan yang Yesus nyatakan secara harfiah dapat diartikan "mengasihani secara mendalam", dan "digerakkan kedalam diri seseorang, digerakkan oleh belaskasihan".

 

Apakah engkau pernah melihat sebuah kejadian atau menjumpai orang yang menggerakkan hatimu sehingga engkau merasakan kesakitannya? Jika ya, maka engkau tahu arti sebenarnya dari "belas kasihan Yesus". Jika belas kasihan Yesus dapat menghasilkan mukjizat, seharusnya hal yang sama terjadi juga dalam hidupmu. Dan untuk itu, belas kasihan yang menggerakkan mukjizat itu harus engkau jaga.

 

Keramaian, media hiburan dan sensasi kehidupan modern yang engkau nikmati tanpa sadar dapat mengurangi kepekaan hatimu sehingga tidak dapat lagi dengan cepat merasakan belas kasihan terhadap penderitaan atau masalah orang lain. Namun jika engkau membasuh hatimu dengan kebenaran Firman-Ku setiap hari, dan meluangkan waktu berada dalam hadirat-Ku, maka hal tersebut akan menjaga kepekaan hatimu.

 

Hari ini, jika engkau digerakkan oleh belas kasihan yang dari-Ku itu, pekalah dan taatlah. Mukjizat akan terjadi bersamaan dengan ketaatanmu ketika digerakkan oleh belas kasihan itu.

 

Aku beritahukan bahwa belas kasihan adalah benih dari mukjizat. Masihkah belas kasihan mengalir dalam hatimu?

 

 

Bapa yang berbelas kasih,

TUHAN

 

 

 

"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit." (Matius 14:14)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Menyambut dan Menanti-nantikan TUHAN

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/17/10

Bacaan Firman TUHAN: Lukas 8:40-44 

 

Dalam ayat-ayat pertama dari pasal 8 ini kita membaca bagaimana kesibukan Yesus memberitakan Injil dari desa ke desa, dari kota ke kota. Namun dalam ayat 40 diberitahukan bahwa Yesus kembali, dengan arti bahwa Yesus sudah pernah datang ke tempat tersebut. Ada sesuatu yang membuat hati Yesus bersemangat untuk bertemu dengan orang-orang di sana. Ada perhatian yang serius dari hati dan pikiran Yesus untuk melawati mereka. Apa yang membuat Yesus mengambil keputusan untuk kembali lagi ke kota itu?

 

 

1. Mereka menyambut Yesus (ayat 40). 

Hal inilah yang membuat Yesus begitu senang, begitu memperhatikan mereka. Ada hati yang terbuka dan bersemangat untuk menyambut Tuhan Yesus. Mereka mempersiapkan hati, menyediakan waktu untuk berjumpa dengan Yesus. Abraham merupakan satu tokoh Alkitab yang perlu kita teladani dalam hal "menyambut Tuhan." Kejadian 18:1-5. Di tengah panas terik Abraham menyambut kedatangan tiga orang yang adalah oknum Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Abraham mempersiapkan segala sesuatunya. Tersedia tempat untuk membasuh kaki mereka. Tersedia lembu untuk disembelih. Abraham melayani mereka. Jadi dalam hal "menyambut Tuhan" yang perlu kita persiapkan adalah hati, waktu dan korban. Ketika Abraham menyambut Tuhan dengan baik, maka sesuatu yang baik Tuhan kerjakan dalam rumah tangganya. Tuhan kembali menyampaikan bahwa Abraham dan Sarah akan memiliki anak. 

 

2. Menanti-nantikan Tuhan (ayat 40). 

Kata "menanti" berarti membutuhkan kesabaran untuk menunggu. Banyak sekali anak-anak Tuhan yang tidak diberkati, tidak merasakan pertolongan Tuhan karena tidak sabar menunggu waktunya Tuhan. Yesus begitu bergairah untuk melawati kota ini karena ada orang-orang yang sabar menanti-nantikan kehadiranNya. Kita harus sabar menanti-nantikan berkat, mujizat dari Tuhan. 

 

Dalam kunjungan Yesus ini, ada 3 peristiwa luar biasa yang Tuhan kerjakan dalam hidup mereka yang menyambut dan menanti-nantikan kehadiran Yesus : 

 

1. Menolong Yairus yang dalam keadaan kritis. (ayat 41). 

Di tengah banyaknya orang yang menyambut Yesus, Yairus seorang kepala rumah ibadat ada di sana. Dengan tersungkur di kaki Yesus dia memberitahukan tentang keadaan putrinya yang berumur 12 tahun sedang mengalami sakit yang parah, hampir mati. Yairus sedang mengalami kedaan yang sangat kritis, sehingga dia berusaha untuk bertemu Yesus. Mungkin kita juga mengalami keadaan yang sama dengan Yairus, bahkan sepertinya berada dalam bahaya. Tetapi perhatikan, Yesus tidak membiarkan Yairus. Apapun keadaannya, Yesus selalu ada bersama umatNya. Yesus merespons apa yang diinginkan oleh Yairus. Hari-hari ini banyak orang tua yang disibukkan dengan biaya pendidikan anak-anak sekolah. Tetapi ingat, setiap orang yang berseru kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka Dia pasti menjawab dan menyediakan apa yang kita butuhkan. 

 

2. Sakit yang menahun disembuhkan dari seorang perempuan. (ayat 43) 

Perempuan ini sudah 12 tahun sakit pendarahan. Penyakitnya tidak bisa disembuhkan oleh siapapun, sudah menahun. Tetapi perempuan ini ikut dalam kelompok penyambutan Yesus. Tahun-tahun sebelumnya dia mungkin bisa minta tolong kepada sesama manusia. Tetapi setelah sekian lama, barangkali tidak ada lagi yang mendengarkan dia, tidak ada yang perduli terhadap dia. Tetapi ketika bertemu dengan Yesus dia berbicara kepada dirinya sendiri: "Asal kujamah jubahNya, aku akan sembuh." Tuhan Yesus mendengar apa yang dikatakan suara hatinya itu. Dan ketika ia dengan iman menjamah jumbai jubah Yesus, ia sembuh. Tuhan ada dalam keadaan yang kritis seperti ini. Oleh sebab itu, segala persoalan yang kita alami serahkanlah kepada Tuhan. Persoalan yang lama, yang sudah menahun sekalipun, Tuhan sanggup atasi. 

 

3. Bagi Tuhan tidak ada yang terlambat. (ayat 49) 

Sementara Yairus dan Yesus menuju rumah Yairus, keluarga Yairus memberitahukan bahwa anaknya sudah mati. Sudah terlambat untuk disembuhkan. Utusan itu menghimbau Yairus untuk tidak menyusahkan guru lagi. Tetapi Yesus terus berjalan serta menyembuhkan anak Yairus. Bagi Tuhan tidak ada persoalan yang terlambat. 

 

Jadi, Tuhan memperhatikan mereka yang menyambut Dia, dengan menyediakan waktu, mempersiapkan hati dan mau korban. Mujizat dan berkat menjadi bagian orang yang menyambut dan menanti-nantikan Tuhan dengan sabar. Haleluya!

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. Heri Pelealu)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Rabu, 13 Oktober 2010

Tujuh keajaiban dunia

http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2008/06/tujuh-keajaiban-dunia.html?sms_ss=email&at_xt=4cb694b347d9c774,0

---
This message was sent by gbi_debegan@yahoo.com via http://addthis.com. Please note that AddThis does not verify email addresses.

Make sharing easier with the AddThis Toolbar: http://www.addthis.com/go/toolbar-em

CERMIN AJAIB

Waktu kecil saya suka menonton film Putri Salju. Di sana si ibu tiri Putri Salju senang sekali bercermin. Biasanya ia bertanya, "Cermin ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di dunia?" Lalu karena cermin si ibu tiri adalah cermin ajaib, cermin tersebut kemudian dapat memperlihatkan gambaran dari Putri Salju.

Sayangnya cermin yang saya dan Anda miliki bukan cermin ajaib. Jadi setiap kali kita bercermin, pasti yang kita lihat adalah gambaran diri kita. Justru malah aneh kalau kita bercermin lalu yang terlihat adalah gambaran diri orang lain.

Kita semua adalah cermin Tuhan. Kalau kita cermin Tuhan, berarti seharusnya kita mencerminkan gambaran dan sifat-sifat dari Tuhan itu sendiri. Bahkan juga kita itu dijadikan menurut gambar dan rupa Allah.

Pertanyaannya adalah, "Cermin seperti apakah diri kita?" Bila kita merupakan cermin yang utuh dan mengilap tentu saja kita dapat mencerminkan kemuliaan Tuhan. Saat orang melihat diri kita, mereka melihat Tuhan yang berkarya dalam hidup kita. Ini yang perlu kita semua kejar.

Bila kita merupakan cermin yang utuh namun kusam, kita perlu memoles supaya cermin tersebut menjadi mengilap. Bila itu yang kita rasakan, mari kita berdoa dan minta Tuhan yang memoles diri kita untuk menjadi mengkilap kembali. Selain berdoa supaya Tuhan yang memoles diri kita, kita juga perlu memoles diri kita sendiri. Caranya adalah dengan mengubah pikiran kita untuk menjadi selaras dengan pikiran Tuhan. Saat pikiran kita diubahkan, saat itulah kita akan berusaha memoles diri kita menjadi sesuai yang Tuhan mau.

Bagaimana bila kita merupakan cermin yang retak? Bila kita merupakan cermin yang retak, walaupun cermin itu mengilap tidak akan banyak berguna. Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya merupakan cermin yang retak.

Kilap dalam cermin tidak dapat menutupi kondisi keretakan cermin. Sekuat apapun Anda menutupi kondisi retak itu, Anda tidak bisa membohongi diri sendiri. Saya tidak bermaksud mengatakan kita harus memperlihatkan kerapuhan kita, menjadi cengeng, menjadi pahit, dan mempertontonkan itu pada semua orang. Tidak! Tetapi setidaknya jujurlah! Banyak orang hari-hari ini senang sekali memakai 'topeng'.

'Topeng' yang digunakan adalah topeng yang tidak kasat mata, tidak kelihatan. Topeng yang digunakan adalah untuk menutupi kondisi diri yang retak. Mengapa banyak orang suka mengenakan topeng untuk menutupi cerminan diri yang retak?

Jawaban utama hanya satu: mereka tidak menyukai cermin retak itu. Mereka malu dengan cermin retak itu. Mereka benci dengan cermin retak itu. Karena itu, mereka berusaha supaya orang juga tidak melihat cermin retak itu.

Perasaan tertolak, disakiti, trauma, dan kepahitan ini berpengaruh sangat besar untuk menjadikan kita sebagai cermin yang retak. Efek dari tertolak, disakiti, trauma, dan kepahitan akan menyebabkan orang menjadi:

- Menarik diri dari orang lain.

- Cenderung mempertahankan diri secara berlebihan.

- Menolak orang lain.

- Menyakiti orang lain.

- Memberontak.

- Cenderung berusaha keras untuk membuat diri diterima orang lain.

- Sangat sensitif dan sulit disenangkan.

- Mudah sekali kecewa.

- Memiliki harapan-harapan yang tidak realistis akan orang lain.

Bila ini adalah kondisi Anda, jangan biarkan ini berlarut-larut. Segera datang pada Tuhan, bereskan kondisi ini. Kondisi cermin yang retak bila dibiarkan berlama-lama akan menjadi cermin yang hancur. Biasanya bila cermin hancur tempatnya di pembuangan sampah. Ya, tidak akan terpakai lagi. Jangan biarkan diri Anda menjadi cermin yang hancur!

Bagaimana bila sekarang kondisi Anda adalah cermin yang hancur? Apakah sudah tidak ada lagi harapan bagi Anda? Jangan kuatir, selalu ada pengharapan dalam Tuhan!

Mazmur 51:19: Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Betapa Tuhan itu baik. Cermin hancur pun Tuhan tidak pandang hina, bahkan Ia pandang sebagai korban sembelihan bagi-Nya. Bila kondisi Anda saat ini sebagai cermin yang hancur, datang pada-Nya. Minta Ia memulihkan kondisi Anda.

Ia begitu mengasihi Anda, si cermin hancur. Begitu besar kasih-Nya sehingga Ia rela mati bagi Anda. Darah-Nya tercurah untuk memperbaiki Anda kembali. Setiap tetesan darah-Nya mengelem dan menyatukan setiap kepingan dan serpihan diri Anda, hati Anda, jiwa Anda. Bukan sekedar mengelem dan menyatukan, bahkan Dia menjadikan Anda sebagai cermin baru yang utuh (2 Korintus 5:17).

Mari datang kepada-Nya. Apapun kondisi kita, cermin utuh yang mengilap, cermin utuh yang kusam, cermin yang retak, bahkan cermin yang hancur; semua itu Dia terima dengan tangan terbuka.

Biarlah darah-Nya membasuh kita, memulihkan kita, dan menjadikan kita cermin yang sempurna sehingga kita dapat memancarkan kemuliaan-Nya.


Selasa, 12 Oktober 2010

You have Article at www.andriewongso.com from your friend

Anda mendapat kiriman artikel dari teman anda, debora
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pesan dari debora : Tidak ada pesan tambahan untuk Anda

Berikut artikel yang dikirim :
5 Kebiasaan Orang Kaya
Meniru kebiasaan orang kaya bisa jadi menularkan cara baik untuk mengikuti jejak mereka agar kita juga bisa jadi orang kaya. Menurut FinanciallyFit di Yahoo!, Warren Buffett yang memiliki kekayaan US$ 47 miliar (sekitar Rp 423 triliun) saja, tetap bisa berhemat hingga kini. Rumahnya masih rumah tua yang ia beli tahun 1958 dengan harga US$ 31.500 (sekitar Rp 283,5 juta dengan kurs sekarang).

Nah, apa saja kebiasaan orang kaya yang membuat mereka kaya dan sukses? Berikut top five-nya:


1. Berhemat

Dengan uang yang begitu banyak seorang billionaire bisa membeli apa saja. Namun tak berarti tak ada yang tak mau berhemat. Warren Buffett termasuk di antara billionaire yang mau berhemat. Nah berhemat juga menjadi kebiasaan para billionaire lainnya.

 

2. Bangkit dari kegagalan

Jangan melihat para billionaire dari kondisi saat ini. Mereka tak berarti selalu mulus dalam perjalanan hidup mereka. Cuma mereka tak pernah mengeluh jika menghadapi masalah bahkan ketika masalah itu membuat mereka bangkrut. Mereka cari jalan lalu berusaha bangkit dari keterpurukannya.

Steve Jobs, dipecat dari Apple, perusahaan yang didirikannya, saat usianya 30 tahun. Namun sekarang ia kembali menjadi tulang punggung Apple dengan produk-produk andalannya yang menguasai dunia seperti i-Pad, produk Apple terbaru yang populer. Sebelum kembali ke Apple, Steve Jobs bangkit dengan mendirikan perusahaan media, Pixar, yang antara lain memproduksi film Finding Nemo yang populer itu.

 

3. Menjaga reputasi

Orang-orang sukses bisa menjaga nama baik dan reputasinya. Ketika satu masalah menimpanya, ia tidak akan lama dalam posisi terpuruk karena dengan bekal reputasinya, peluang baru akan mudah ditemukan. Seperti Steve Jobs di atas, ketika ia dikeluarkan dari Apple, ia masih bisa mendapat dukungan pendanaan dan sebagainya dari pihak ketiga karena reputasi yang dimilikinya dan terbukti bisa membuatnya bangkit.


4. Cerdik dalam bertindak

Para billionaire tak begitu saja mengumbar uangnya. Misalnya, memberi cuma-cuma pada keluarga atau temannya tanpa mengetahui uang itu akan digunakan untuk apa. Karena bisa saja uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang tak patut atau melanggar hukum yang suatu kali bisa menyeretnya ke pengadilan. Di antara banyak kasus adalah dalam bentuk sumbangan politik atau masalah keluarga dan teman. Karena itu, ketika ia merasa perlu mengatakan "tidak" ia akan mengatakan "tidak" saat mau memberikan sesuatu. Dan uang pun tidak diberikan. Ada nasihat cerdik untuk memudahkan masalah ini (menghilangkan rasa tidak enak) yaitu mereka (para billionaire itu) memiliki orang yang mengatur pemberian sumbangan-sumbangan ini.

Kecerdikan juga dilakukan saat bernegosiasi dengan calon klien. Banyak orang yang jatuh gara-gara klien atau mitra bisnisnya ternyata orang yang mudah kompromi dengan tindakan melanggar hukum. Karena itu, para billionaire selalu cerdik dalam melihat calon mitranya.


5. Membeli barang murah

Mungkin akan heran jika ada seorang billionaire menawar barang yang diinginkannya begitu sengit. Tetapi banyak di antara mereka yang melakukan ini. Menawar atau menunggu harga suatu produk jatuh merupakan cara para billionaire berhemat. Salah satu contohnya adalah John Paulson, seorang fund manager kaya. Ketika ia menginginkan rumah impiannya ia sampai harus menunggu rumah itu masuk pasar lelang agar mendapatkan harga termurah. Padahal bisa saja ia langsung membelinya ketika pertama kali tertarik membeli rumah yang ditawarkan pemiliknya itu. Namun ia yakin suatu kali rumah itu akan masuk pasar lelang.


Ternyata para billionaire lain pun demikian. Mereka begitu menghargai nilai uang dan tak segan bernegosiasi untuk mendapatkan harga murah kala membeli sesuatu.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk Mendapatkan Artikel-artikel Lain Yang Menarik, Silahkan Kunjungi Web Site Portal Motivasi Pertama di Indonesia www.andriewongso.com
Terima Kasih

Salam Sukses Luar Biasa!!
www.andriewongso.com

Uang Mudah

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/11/10

"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." (Matius 25:29)

 

Mengapa uang yang mudah diperoleh biasanya (baca: selalu) akan cepat habis? Seorang teman menanyakan ini kepada saya. Pertanyaan ini saya jawab dengan mengaitkannya pada mental accounting .

 

 

Sumber dari uang yang kita terima ternyata akan mempengaruhi cara kita menggunakannya. Contohnya begini: Di dalam pikiran kita seringkali sudah terbentuk paradigma bahwa pengeluaran rutin seperti membayar tagihan listrik, telepon, dan sebagainya, seharusnya berasal dari pendapatan regular. Sedangkan, ketika misalnya kita menerima uang dari teman sebagai hadiah ulang tahun, sekalipun ia tidak menyarankan secara spesifik penggunaan uang tersebut, kita menganggap uang tersebut haruslah kita gunakan untuk "menyenangkan" diri seperti makan di luar, membeli baju baru, dan sejenisnya. Rasanya akan sangat tidak enak kalau kita memakai uang itu untuk membayar pengeluaran rutin.

 

Kenyataannya, karena merasa tidak bersusah payah mendapatkannya, banyak orang yang menerima uang dari hadiah (lotere, undian, dan sebagainya), merasa lebih mudah dan bebas (tidak perlu bertanggung jawab) untuk menggunakan uang tersebut.

 

Sepasang suami istri berlibur di sebuah kasino. Ketika sang istri sedang beristirahat, suami ini ingin mencoba peruntungannya di kasino. Ia membatasi diri dengan hanya membawa uang sebesar lima puluh ribu rupiah. Rupanya, ia tidak ingin kehilangan uang lebih dari jumlah tersebut. Di suatu permainan, ia memasang seluruh uang tersebut. Keberuntungan ternyata berpihak padanya. Dari permainan tersebut, ia mendapatkan uang sebesar lima ratus ribu rupiah. Ia kembali memasang uang tersebut, dan ternyata ia menang sehingga uangnya menjadi lima juta rupiah. Merasa dinaungi keberuntungan, ia pun memasang semua uangnya dan, luar biasa, ia kembali menang sehingga total uangnya kini lima puluh juta rupiah.

 

Setelah menang tiga kali berturut-turut, banyak orang yang menyarankan untuk berhenti. Namun karena merasa sedang beruntung, ia kembali mempertaruhkan semua uang yang dimiliki. Ternyata, ia memang tetap menang. Kini jumlah uangnya adalah lima ratus juta rupiah. Ketika sudah menang empat kali berturut-turut, banyak orang berkumpul di sekelilingnya. Mereka ingin menonton ia mempertaruhkan uangnya kembali. Beberapa orang masih memintanya berhenti. Tetapi, ia tetap mempertaruhkan seluruh uangnya dan menang. Uangnya sekarang 5 miliar rupiah. Banyak orang bertepuk tangan dan menyalaminya.

 

Orang ini berpikir untuk bermain sekali lagi dan kemudian kembali ke istrinya. Beberapa orang menyarankannya untuk tidak mempertaruhkan seluruhnya, tetapi ia tidak peduli. Dengan penuh percaya diri, ia menunggu hasil taruhannya. Apa yang terjadi? Ia kalah. Dia baru saja kalah 5 miliar rupiah. Setelah kalah, ia kembali ke kamar menemui istrinya yang langsung bertanya, "Berapa banyak kamu kalah?" Orang ini menjawab, "Tidak banyak, hanya lima puluh ribu rupiah."

 

Awalnya, ia memang hanya membawa lima puluh ribu rupiah, tetapi sesungguhnya ia sudah mendapatkan uang sebesar lima miliar rupiah. Mental accounting yang dimilikinya membuat ia berpikir bahwa ketika mempertaruhkan uang sebesar lima miliar rupiah, uang miliknya sendiri hanya lima puluh ribu rupiah, sedangkan sisanya bukanlah miliknya.

 

Kenyataan yang seperti ini menyebabkan banyak orang tidak siap menerima berkat melimpah dari Tuhan. Seringkali, karena menganggap itu sebagai 'uang mudah', dengan mudah pula digunakan untuk membeli barang, atau untuk investasi yang memiliki risiko tinggi.

 

Jika kita memiliki pemikiran yang benar, saya percaya ketika Tuhan memberi 'uang mudah' kepada kita, kita akan tetap menggunakannya demi kemuliaan nama Tuhan dengan penuh tanggung jawab. Amin.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Benny Santosa, S.T. M.com)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Jumat, 08 Oktober 2010

Menunggu Saat dan Waktu-NYA

 
 

Dikirim kepada Anda oleh Debora melalui Pustaka Google:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang oleh Sinar Viktori Gemilang pada 10/10/07

"Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." (Yohanes 2:4)

 

Saat saya melihat banyak anak-anak Tuhan yang ditidurkan oleh banyak hal-hal yang Setan tawarkan saat anak-anak Tuhan menunggu saat dan waktu-Nya dalam hidup mereka, Roh Kudus berbicara dalam hati saya akan Firman ini dan Dia mau Firman ini "membangunkan" semua anak-anak Tuhan untuk "menunggu" dengan cara yang berbeda sampai saat dan waktuNya digenapi dalam hidup mereka.

 

Mari lihat dalam Yohanes 2:1-11. Banyak orang yg diberkati lewat perikop Firman Tuhan ini dimana Mujizat pertama yang Yesus adakan adalah di tengah-tengah keluarga. Dan saya percaya jika kita semua menghadirkan Yesus di tengah-tengah keluarga kita, akan ada banyak Anugerah, Berkat dan Mujizat yang Dia akan kerjakan untuk keluarga kita. Tapi saya akan mengajak kita untuk melihat sisi lain yang Yesus ajarkan, terutama dalam pasal yang ke-4, saat Yesus berkata..." Mau apakah engkau dari pada-Ku,ibu? Saat-Ku belum tiba." Ada banyak anak-anak Tuhan yang dengan tanpa hikmat berkata seperti apa yang Yesus katakan diatas saat orang lain, pendetanya, orang tuanya, sahabatnya, mengajak untuk lebih sungguh-sungguh dengan Tuhan. Banyak dalih yang diutarakan, terutama kata-kata, "belum saatnya" aku ke gereja, berdoa, baca alkitab, dsb. Tapi melalui Firman ini, saya ajak kita semua, bahwa mari belajar seperti apa yang Yesus kerjakan saat menunggu saat dan waktuNya Yesus harus bergerak seperti apa yang Bapa mau, supaya Anugerah, Berkat dan Mujizat itu sampai dalam hidup kita.

 

Ada 2 hal yg kita harus kerjakan saat menunggu Saat dan Waktu-Nya Tuhan menggerakkan hidup kita :

  1.  Tetap tinggal dalam Rumah Bapa. (Lukas 2:49)Saat kita menunggu, mari kita tetap tinggal dalam irama Pujian dan Penyembahan yang tak putus-putusnya. Rumah Bapa berarti ada kehadiran Bapa di dalam rumah itu dan kehadiran Bapa berarti ada hadiratNya yang akan melingkupi, memberkati dan membawa kita untuk lebih bersekutu dengan Dia.

     

  2.  Minta Roh Kudus hadir dalam hidup kita. (Yohanes 1:32) Nya disini adalah Yesus, dan Roh turun dalam hidupNya dan tinggal dalam hidupNya. Dan Roh itu adalah Roh Kudus itu sendiri. Roh Kudus lah yang akan menggerakkan hidup kita untuk sampai pada apa yang Tuhan rencanakan untuk hidup kita.

Jika hari-hari ini, ada dari kita yang saat menunggu saat dan waktuNYa Tuhan mengerjakan hidupnya dengan malah jauh dari Tuhan, mencari kesenangan duniawi, tinggal di luar HadiratNya, dan bahkan menyerahkan Yesus seperti Yudas Iskariot hanya dengan 30 keping perak, saya berdoa, setelah membaca Firman ini, kita akan berubah dengan menunggu saat dan waktuNya tuhan bekerja dalam hidup kita dengan Tetap tinggal dalam Rumah Bapa dan minta Roh Kudus turun, tinggal dan menggerakkan hidup kita sampai Anugerah, Berkat dan MujizatNya turun atas hidup kita. God Bless.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: Ev. Abraham Robby R)



 
 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dari sini:

 
 

Selasa, 05 Oktober 2010

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Renungan Harian Online by noreply@blogger.com (Yuliana) on 10/2/10

"Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14)

Di kitab Kejadian, Allah berjanji pada Sarah bahwa dia akan mempunyai seorang anak. Pada awalnya dia tidak mempercayai itu. Dia pikir dia sudah terlalu tua. Dia pikir waktunya sudah lewat. Tetapi apakah engkau tahu apa yang Allah katakan padanya ? Dia hanya bertanya, "Sarah, apakah ada yang mutahil bagi Tuhan?" Aku percaya Allah sedang berkata hal yang sama pada kita hari ini. Apada ada yang mustahil bagi-KU ?

Apakah engkau berpikir mimpimu itu terlalu besar bagi Allah untuk diberikannya padamu? Apakah kau pikir bahwa hubunganmu dengan pasanganmu sudah hilang terlalu jauh sehingga Tuhan pun tak mampu untuk memulihkannya? Apakah engkau berpikir engkau harus hidup terus dengan penyakitmu sampai seumur hidupmu?

Ambillah visi yang baru hari ini karena TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH!
Allah sedang berkata pada hari ini, "Aku sangat berkuasa. Aku dapat merubah situasi apapun dengan mudah." Bagaimanapun kelihatannya kondisimu, kita sedang melayani Allah yang luar biasa. Alkitab versi The Amplified mengatakan seperti ini, "Apakah ada yang terlalu indah bagi Tuhan?" Jika berikutnya engkau berpikir, "Itu terlalu bagus untuk jadi kenyataan," ingatlah, Allah ingin memberkatimu melebihi dari semua mimpi-mimpi gilamu. Buang batas-batas yang kau buat dan mulailah berani untuk percaya bahwa Dia memiliki semua hal-hal indah bagi engkau!

Doa Hari Ini
Bapa di Surga, aku memilih untuk percaya pada-Mu dengan segenap hatiku. Aku tahu bahwa tidak ada yang mustahil bagi Engkau. Tolong aku untuk berdiri teguh dalam iman dan buat aku terus dekat pada-Mu sepanjang hidupku. Dalam nama Yesus. Amin.

Ketika segala sesuatu tampak MUSTAHIL, renungan berikut akan menguatkan
* Mujizat Tuhan tidak pernah berakhir
* Roh pemenang
* Percaya lebih dulu
* Doa dan iman
* Gods hand was on all of us
* Pasti beres


 
 

Things you can do from here:

 
 

Melawan Kecenderungan Dosa

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/2/10

Salah satu perjuangan orang percaya adalah melawan dosa. Banyak umat Tuhan, meskipun sudah bertahun-tahun mengikut Tuhan tetapi merasa tidak berdaya melawan kuasa dosa yang sebenarnya sudah dikalahkan melalui kuasa salib Yesus. Bagi Anda yang sedang bergumul melawan kecenderungan untuk berbuat dosa, berikut ini ada tiga langkah yang bisa diterapkan dalam kehidupan Anda.

 

 

1. Menyadari bahwa dosa itu ada dan berkuasa.

Untuk dapat menang atas dosa, kita tidak bisa menyangkali adanya dosa serta pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, mengetahui kecenderungan dosa Anda merupakan hal yang tepat. Dosa mempunyai kecenderungan aktif, misalnya keinginan daging atau hawa nafsu, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Ada juga kecenderungan dosa pasif misalnya tidak mau peduli, tidak percaya diri, dan suka menyiksa diri. Dengan mengetahui kecenderungan dosa membuat Anda dapat bersikap waspada dalam menghadapinya.

 

2. Melatih langkah-langkah dan kebiasaan-kebiasaan perbaikan. 

Setelah Anda menyadari keberadaan dosa dan pengaruhnya, serta mengenal kecenderungan dosa Anda, maka langkahlangkah perbaikan yang berlawanan perlu diterapkan. Jika Anda memiliki kecenderungan mudah iri hati misalnya, maka Anda bisa mulai membiasakan diri dengan ikut serta menikmati keberhasilan orang lain.

 

3. Melakukan pengecekan secara berkala.

Sepanjang kehidupan Anda, Iblis masih akan terus berupaya untuk menggoda serta melancarkan tipu muslihatnya sehingga Anda mengalami kejatuhan dalam dosa. Karena itu pengecekan secara berkala sangatlah diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan yang Anda hasilkan. Momen-momen seperti ulang tahun atau retreat secara pribadi adalah saat-saat yang paling baik untuk mengetahui kemajuan Anda dalam perjuangan melawan dosa. Jangan pernah merasa sudah menang dan tidak akan jatuh dalam dosa lagi. "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12).

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..  

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Renungan Malam, Mei 2009)



 
 

Things you can do from here:

 
 

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Untuk Kemuliaan-KU"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/2/10

Anak-KU Terkasih,

 

Aku ingin bercerita tentang anak-Ku, Karissa Schlosser yang adalah seorang ice-skater dan berbeda dari yang lain. Dia seorang gadis berumur 16 tahun itu memutuskan untuk memuliakan-Ku sebagai Tuhan melalui dunianya, ice skating. Saat meluncur di atas es, Karissa melakukannya menari untuk-Ku. Karissa memilih seorang pelatih Kristen yang memiliki hati yang sama seperti dirinya, untuk membuatkan koreografi tarian yang memuliakan-Ku.

 

Sejak usia 13 tahun, Karissa bahkan memutuskan untuk menari hanya dengan diiringi lagu rohani. Ketika untuk pertama kalinya ia tampil solo, dipilihnya lagu-lagu rohani seperti "I Can Only Imagine", "Who Am I?", dan "You Raise Me Up". Suasana ruangan mendadak berubah. Semua penonton merasa sangat diberkati dengan performanya. "Aku ingin semua orang tahu bahwa tarianku berbicara tentang Tuhan Yesus," ujarnya yang membuat-Ku terharu.

 

Anak-Ku, engkau bisa memuliakan-Ku dengan berbagai cara. Apa yang menjadi bakat atau talentamu bisa berbeda-beda, namun engkau bisa memakainya untuk tujuan yang sama, to glorify your Lord!

 

Sebagaimana Miriam mengambil rebana untuk menari setelah melewati Laut Merah yang terbelah. Seperti gembala muda Daud dengan umban batunya. Seperti Salomo dengan puisi-puisinya. Seperti Musa dengan tongkatnya. Seperti Lidya dengan hasil dagang kain ungunya. Seperti anak kecil dengan 5 roti dan 2 ikannya. Apapun juga yang engkau miliki dan bisa engkau lakukan, dapat engkau pakai untuk memuliakan nama-Ku.

 

Hari ini adalah sebuah tantangan bagimu dan umat Kristiani lainnya. Apa yang bisa engkau lakukan untuk memuliakan-Ku sebagai Tuhanmu? Engkau bisa, kalau engkau mau. Aku menghargai usaha dan niatmu bila engkau sungguh rindu memuliakan-Ku. Saat Aku berkenan dengan persembahanmu, jangan kaget bila Aku mengangkatmu untuk Ku-pakai dengan tanggung jawab yang lebih besar lagi.

 

Biarkan melalui hidupmu di dunia yang cuma sekali ini, orang lain yang melihat apa yang engkau kerjakan dapat berkata,"Sungguh Tuhan itu ajaib!" 

 

 

Layak engkau muliakan,

TUHAN

 

 

 

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)


 
 

Things you can do from here:

 
 

Pembela Keadilan

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/3/10

Bacaan Firman TUHAN: Mazmur 82:1-8

 

 

Apa yang dikendaki Allah dari kita dalam hubungan kita dengan sesama?

 

1. Allah minta kita menghakimi dengan benar, artinya tidak bertindak lalim/kejam atau memihak orang yang fasik/jahat

 

2. Allah minta kita memberi keadilan pada yang lemah dan anak yatim, bukan menekannya

 

3. Allah minta kita membela yang sengsara dan kekurangan

 

4. Allah minta kita melindungi orang lemah dan miskin dari kecurangan orang fasik

 

5. Allah minta kita memberi pengetahuan dan pengertian tentang Allah sehingga tidak berjalan dalam kegelapan

 

Apa jadinya jika kita tidak melakukan hal di atas? Apa jadinya jika kita mengabaikan orang-orang yang lemah? Ingatlah Allah akan membela hak-hak orang yang tertindas, dan bahkan Allah akan membalas setiap perbuatan kita yang mengabaikan keadilan.

 

Ingatlah bahwa penghakiman dari Allah adalah penghakiman yang luar biasa adil. Tidak satu pun dari kesalahan kita yang akan luput dari hukuman. Jika benar demikian, mengapa banyak orang-orang curang hidup dalam kebahagiaan? Ya, bisa jadi hukuman itu tidak datang pada mereka sekarang, dan bisa jadi mereka hidup dalam kenikmatan sekarang. Tetapi jangan lupa bahwa hidup kita sekarang tidaklah abadi, paling-paling kita hanya bertahan hidup 120 tahun. Namun kehidupan yang akan datang adalah kehidupan yang kekal.

 

Berbahagialah kita jika kita tidak masuk dalam api neraka. Tetapi, celakalah kita jika kita mengabaikan firman Tuhan tentang keadilan. Sebab itu sebaiknya kita berhati-hati dalam menghakimi seseorang. Karena ukuran yang sama akan diterapkan pada diri kita kelak. Berbahagialah orang yang bisa memberi keadilan dengan sebenar-benarnya.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Deny S Pamudji)



 
 

Things you can do from here:

 
 

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Miliki Kualitas Hidup"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/3/10

Anak-KU,

 

Jika engkau melihat kehidupan hamba-Ku Nuh, sesungguhnya tidak ada bedanya dengan kehidupan umat-Ku pada akhir zaman. Nuh hidup pada zaman yang sudah rusak, "Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi." Begitu Firman-Ku bertutur pada Kitab Kejadian 6:11-12. Kata rusak diulang sampai 3 kali, ini menunjukkan bahwa memang benar pada saat itu terjadi kerusakan yang luar biasa, baik moral maupun spiritual. Tapi Nuh menjaga kualitas hidupnya di hadapan-Ku sebagai Tuhannya.

 

 

Pertanyaannya sekarang, kualitas hidup seperti apakah yang harus engkau miliki sebagai orang percaya kepada-Ku di akhir zaman ini? Engkau dapat belajar dari Nuh.

 

Pertama, Nuh tidak menjadi serupa dengan dunia ini (9a). Ia berani melawan arus. Ia hidup benar dan tidak bercela dihadapan-Ku, sekalipun lingkungan sekitarnya tidak mendukungnya. Ia seumpama ikan yang ada di laut, sekalipun air laut asin, namun ikan di laut tidak menjadi asin. Sebagai orang percaya engkau harus berani hidup benar dan tampil beda, sekalipun harus dibenci ataupun dikucilkan.

 

Kualitas hidup yang kedua, Nuh hidup bergaul erat dengan-Ku (9b). Ia memiliki hubungan yang intim dengan-Ku sebagai Tuhannya. Ia senantiasa berkomunikasi dengan-Ku dan ia selalu melibatkan Aku dalam apapun juga yang ia lakukan. Aku pun memberitahukan rahasia-Ku kepadanya. Milikilah pola hidup bergaul dengan-Ku dan libatkan Aku dalam segala sesuatu yang akan engkau lakukan.

 

Kualitas hidup ketiga, Nuh adalah seorang yang taat kepada perintah-Ku. Ia melakukan perintah-Ku sekalipun secara manusia sulit, yaitu membuat bahtera dengan ukuran yang sangat besar. Meski tampaknya mengerjakan proyek gila, tapi ia mau taat juga. Biarpun waktu yang dihabiskan Nuh untuk membuat bahtera yang sangat besar itu adalah 120 tahun!

 

Anak-Ku, kualitas hidup seperti apakah yang engkau miliki sekarang? Apakah engkau menjadi berbeda dengan dunia ini? Apakah engkau hidup bergaul dengan-Ku? Apakah engkau hidup dalam ketaatan sesuai Firman-Ku?

 

Milikilah hidup yang berkualitas di akhir zaman ini.

 

 

Bapa yang membimbingmu,

TUHAN

 

 

 

"Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya ..." (Kejadian 6:9)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Mengapa kita beribadah?

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Purim Marbun by Purim Marbun on 10/3/10

Kitab Yosua 24:14-15, memberikan penegasan yang sangat penting tentang ibadah. Dalam ayat itu kata"beribadah" diulang sebanyak 6 kali. Ini menanakan bahwa ibadah merupakan hal yang penting dalam hidup ini. Pesan ini jugalah yang disampaikan Yosua kepada bangsa Israel, dengan menegaskan, " pilihlah bagi kamu, apakah mau beribadah kepada Tuhan Allah yang telah membawa keluar dari Mesir, atau kepada allahnya orang Amori". Yosua menyebutkan , dia dan seisi keluarganya beribadah kepada Tuhan yang telah melepaskan mereka dari tanah perbudakan itu. Ibadah menjadi hal yang sangat penting dalam hidup kita, khususnya dalam hubungan kita sebagai anak-anak Tuhan.

 

Pada dasarnya ibadah harus kita maknai bukan sekedar kebaktian, juga bukan sekedar seremony gerejawi yang kita lakukan setiap minggunya. Namun ibadah itu adalah bagaimana kita memiliki sikap pernghargaan dan penghormatan kepada Allah (Nehemia 8:6-7), juga pengabdian kepada Tuhan melalui penyerahan diri kita kepadaNya (Roma 12:1), serta persekutuan diantara orang percaya yang saling memberkati (Ibrani 10:25). Dengan memahami arti ibadah yang seperti ini, maka kita tidak akan memandang sempit bahwa ibadah kita hanya ada di hari minggu atau hari-hari tertentu saja, melainkan setiap waktu bagi kita adalah ibadah. Bekerja, melayani, dan melakukan semua aktivitas kita adalah ibadah, karena disana kita menghormati dan menghargai Tuhan, serta menyerahkan diri kepadaNya.

 

Pertanyaan mendasar adalah mengapa kita harus beribadah kepada Tuhan? Paling tidak kita bisa temukan 3 jawaban berdasarkan firman Tuhan. Pertama, ibadah adalah perintah Tuhan (Kel 23:24-26). Ibadah bukanlah perintah gereja atau organisasi gereja, melainkan perintah Tuhan sendiri. Artinya ini adalah kehendakNya bagi kita, juga merupakan kerinduanNya bagi umatNya. Oleh karena ibadah ini adalah perintah Tuhan, maka seyogianya pusat penyembahan kita harus kepada Tuhan, bukan manusia. Karena itu salahlah orang jika datang beribadag ke gereja hanya untuk melihat dan mengagumi manusia, mengidolakan manusia. Kedua, kita beribadah karena ada janji Tuhan melaluinya (Kel 23:25-26). Alkitab dengan jelas menuliskan "Beribadahlah kepada Tuhan Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu, air  minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu". Janji berkat ini hanya bisa diraih jika kita beribadah kepada Tuhan. Karena itu,setiap pribadi yang beribadah kepada Tuhan tidak akan pernah kekurangan berkat. Selalu saja ada cara Tuhan untuk memberkati kita.  Ini hal yang luar biasa kita dapatkan melalui ibadah, sebab  itu mari kita rajin beribadah kepada Tuhan. Ketiga, ibadah memberikan keuntungan besar bagi kita (1 Tim 6:6). Kita beribadah kepada Tuhan, ada janji yang diberikan kepada kita, "keuntungan besar". Keuntungan ini jangan hanya diukur dari hal-hal materi saja, melainkan juga dari hal-hal batiniah. Keuntungan dalam hal batiniah antara lain: iman kita menjai kuat, kerohanian kita bertumbuh, keintiman kita terjalin dengan Tuhan, ada sukacita yang mengalir dalam diri kita. Sungguh luar biasa keuntungan yang diberikan kepada kita, tatkala kita sungguh-sungguh beribadah.

 

Sudahkah kita setia beribadah kepada Tuhan? Mari kita koreksi diri kita dan memulai cara yang baru bagi kita untuk membangun hubungan kita dengan Tuhan. Ibadah yang kita lakukan selalu membuahkan hal-hal terbaik, karena itu, kita tidak akan pernah rugi jikalau kita bersungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan.

 

Selamat Pagi

Tuhan memberkati



 
 

Things you can do from here:

 
 

Memiliki Jiwa Yang Lain

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 10/3/10

Bacaan Firman TUHAN: Bilangan 14:20-24 

 

Pada Firman Allah ini kita menemukan sosok Kaleb yang memiliki jiwa yang lain di pemandangan Tuhan. Kaleb memiliki jiwa yang lain, bukan mengalami gangguan jiwa. Orang Kristen sejati bukan datang dari keturunan Kristen atau nenek moyangnya Kristen, bukan terletak pada gereja di mana beribadah, bukan tergantung apa posisi, fungsi ataupun jabatan dalam gereja. Tetapi menjadi orang Kristen sejati adalah ketika orang itu dapat tampil sebagai insan yang berbeda, sebagai manusia yang lain. Kepada Nikodemus Yesus berkata bahwa Nikodemus harus dilahirkan kembali. Yesus maksudkan adalah harus menjadi manusia yang lain, manusia baru. Dalam 2 Korintus 5:15 Paulus berkata barangsiapa di dalam Kristus adalah ciptaan yang baru, bukan ciptaan yang sama dengan rata-rata orang. Baca I Samuel 10:6. Maleakhi 3:18. Pada hakekatnya Allah sangat menanti-nantikan munculnya manusia-manusia lain, pribadi-pribadi yang berbeda, makhluk-makhluk ciptaan baru.

 

Akibat dari orang yang memiliki jiwa yang lain adalah

 

1. Allah membawanya masuk ke tanah perjanjian (ayat 24). Kanaan atau tanah perjanjian adalah gambaran dari puncak janji-janji Allah, puncak potensi umat Tuhan.

 

2. Keturunannya / anak cucunya akan mewarisi tanah yang sama. Salah satu kekuatiran orang tua adalah masa depan anak-anaknya. Tetapi sebelum kita memikirkan anak-anak kita, Tuhan telah lebih dulu memikirkan mereka.

 

3. Memiliki kekuatan baru. Memiliki jiwa yang lain adalah obat yang manjur untuk awet muda. Yosua 14:6-11. Setelah berumur 85 tahun Kaleb meminta kepada Yosua tanah Hebron, tanah yang berbukit-bukit karena dia merasa ada kekuatan baru yang sanggup turun-naik gunung. 

 

Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa yang lain adalah : 

 

1. Melihat dan mempercayai janji-janji Allah sebagai hal yang luar biasa. Bilangan 14:7. Dua belas pengintai yang disuruh Musa akhirnya terbagi menjadi dua. Sepuluh pengintai pulang dengan kabar busuk. Dan dua pengintai, Yosua dan Kaleb berkata: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya." Janji-janji Alah adalah luar biasa baiknya. Seorang yang memiliki jiwa yang lain sanggup melihat janji Tuhan dan mempercayai bahwa tidak ada yang luar biasa kecuali janji Tuhan. Jika Tuhan yang berjanji tidak akan pernah ingkar janji. Begitu banyak orang Kristen yang terpaku dengan perkara-perkara dunia ini luar biasa ; kedudukan, pangkat, dan harta. Seorang Kristen yang memiliki jiwa yang lain, tidak ada perkara-perkara lahiriah yang luar biasa kecuali janji Tuhan. Sebaliknya ada orang Kristen yang melihat bukan perkara dunia yang luar biasa tetapi melihat masalahnya luar biasa. Padahal I Korintus 10:13 menjelaskan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, tidak ada yang luar biasa. Dalam 1 Petrus 4:12 dikatakan kita akan mengalami sesuatu api penganiayaan seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi. Setiap keadaan kalau didahului dengan kata "seolah-olah" berarti tidak seperti yang diucapkan. Pencobaan / penderitaan kita seolah-olah luar biasa tapi sesungguhnya itu adalah hal biasa. Kiranya mata kita melihat janji-janji Tuhan sebagai sesuatu yang luar biasa. 

 

2. Akan berkata kepada dirinya dan kepada sesamanya bahwa apa yang dia tidak bisa raih dengan kekuatan sendiri, Tuhan akan membawanya masuk untuk mendapatkannya. Bilangan 14:8. Sepuluh pengintai berkata bahwa mereka tidak dapat memasuki negeri itu karena penduduknya raksasa-raksasa, pemakan orang, dan mereka seperti belalang. Tetapi seorang yang punya jiwa lain berkata memang kita tidak bisa, tetapi Tuhan dapat membawa masuk ke tanah Kanaan. Kita memang tidak bisa, kemampuan kita terbatas, tetapi Tuhan akan membawa kita untuk mencapai apa yang tidak bisa kita raih. Efesus 3:20. Allah dapat melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita doakan dan pikirkan. Mungkin kita berpikir sakit saya tidak mungkin bisa sembuh, usaha saya tidak mungkin bisa maju, dan lain sebagainya, tetapi marilah kita berpikir bahwa apa yang kita tidak bisa gapai dengan kekuatan kita, Tuhan dapat membawa kita untuk meraihnya. 

 

3. Ketika ada persoalan sebesar raksasa, raksasa-raksasa itu bukan sesuatu yang perlu ditakutkan tetapi bagaikan makanan yang harus ditelan habis. Bilangan 14:9 Sepuluh pengintai takut kepada suku asli Kanaan, tetapi seorang yang punya jiwa yang lain berkata bahwa sepanjang kita tidak memberontak kepada Tuhan kita tidak perlu takut kepada bangsa itu karena yang menyertai raksasa-raksasa itu telah meninggalkan mereka tetapi Tuhan tetap menyertai kita. Juga mereka akan kita telan habis. Bd. Efesus 4:12. Ketika suatu saat Yesus merasa lapar dan haus, murid-muridnya pergi membeli makanan. Karena lapar dan haus Yesus sempat meminta air kepada perempuan Samaria yang datang menimba air. Ketika murid-murid kembali dan mempersilahkan Yesus makan, Yesus berkata “PadaKu ada makanan yang tidak kamu kenalâ€. Ada satu jenis makanan yang murid-murid waktu itu tidak kenal dan banyak orang Kristen belum mengenalnya. Dengan berani Kaleb berkata mereka akan kita telan habis. Ketika anda menemukan masalah-masalah sebesar raksasa, jangan takut, tetapi mari kita gunakan kesempatan itu untuk menelan/memakan satu jenis makanan yaitu melakukan pekerjaan Bapa. Yohanes 14:12. Yesus berkata, "Sesungguhnya barangsiapa yang percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari apa itu." Jangan takut dengan masalah, jangan lari membelakangi masalah, tetapi jadikan masalah itu menjadi momentum menghadapi raksasa sebagai saat di mana kita melakukan pekerjaan Allah, menghancurkan perbuatan-perbuatan Iblis dan Allah yang menyertai kita akan berperang ganti kita dan kita akan mencapai kemenangan yang gilang gemilang. 

 

Ingat, jika kita menjadi orang yang memiliki jiwa yang lain Allah berkewajiban membawa kita masuk ke negeri perjanjian. Anak-anak kita juga akan mewarisinya bahkan sampai masa tua Allah akan memberikan kekuatan baru kepada kita. Puji Tuhan! 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. Jootje Poluan)



 
 

Things you can do from here: