Sent to you by Debora via Google Reader:
"Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat."(2 Timotius 4:6)
Banyak orang yang tidak mengenal dia, tetapi bagi para pecinta lingkungan khususnya yang berada di kota Bandung tentu namanya bukanlah hal yang asing lagi di telinga. Ya, dia adalah Mbah Sariban. Sudah sejak tahun 1983 dia menjadi relawan kebersihan di kota Bandung.
Setiap hari dengan berbekal topi caping di kepalanya dan menaiki sepeda tua ia mengelilingi kota Bandung dari pukul 08.00 – 16.00 untuk mencabuti paku di pepohonan, maupun untuk mencabuti pamflet yang tertempel di tempat yang tidak semestinya. Pohon-pohon yang seharusnya menjadi peneduh dan paru-paru kota telah 'menderita' karena tempelan iklan-iklan atau pamflet-pamflet yang dipakukan di batangnya. Bagi Mbah Sariban, sikap kita terhadap alam juga akan berpengaruh bagi sikap alam terhadap umat manusia.
Ia juga tidak segan-segan ia membersihkan sampah yang berserakan. Hal itu dilakukannya dengan tulus karena mencintai lingkungan, padahal usianya sudah lebih dari 60 tahun.Sikap hidup Mbah Sariban adalah suatu contoh bahwa pelayanan itu tidak mengenal batas waktu atau pun usia. Di usia yang sudah renta pun seseorang tetap dapat melayani, apalagi kita-kita yang masih muda.
Karena itu, sahabat NK baiklah kita melayani Tuhan dengan lebih giat lagi, jangan patah arang atau mundur dari pelayanan hanya karena persoalan-persoalan hidup yang kita alami. Dalam ayat yang kita baca hari ini, kita mengerti bahwa Paulus pun tetap setia memberitakan firman Tuhan dan menguatkan hati jemaat dengan surat-suratnya bahkan sampai akhir hidupnya. [FR]
Things you can do from here:
- Subscribe to Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" using Google Reader
- Get started using Google Reader to easily keep up with all your favorite sites