Tokoh Inspiratif Tak Pernah Menyerah (3)
Penulis : Tim AndrieWongso.com
Rabu, 28-Juli-2010
Mempunyai impian besar atau cita-cita yang tinggi adalah bagian yang paling mudah. Karena bagian yang tersulit adalah, harus terus berjuang dari hari ke-hari sambil terus menjaga agar impian tersebut tetap hidup.
Jadi, apakah Anda pernah memiliki sebuah impian besar-tetapi karena sesuatu dan lain hal-sekarang impian itu Anda tinggalkan? Atau, apakah pada saat ini Anda bahkan sudah sangat ingin sekali menyerah? Nah, sebelum Anda membuat keputusan yang akan membuat diri Anda menyesal seumur hidup - tundalah beberapa menit keputusan itu - untuk menyimak kisah beberapa pribadi yang kokoh, pantang menyerah, bermental baja, dan terus berusaha bangkit untuk "berkelahi," sampai menang atau meraih impian yang didambakan. Kami menyebutnya, fakta dan kisah besar yang sangat inspiratif, yang menyiratkan pesan sangat kuat: Never, never, never give up! Jangan pernah menyerah, percayalah pada diri sendiri!
Semoga kisah-kisah di bawha ini dapat memberikan dorongan semangat, ketika impian Anda tampak di luar jangkauan.
1. Auguste Rodin (1840 - 1917) - Sang Pencipta "The Thinker"
Ia adalah pembuat patung "The Thinker" yang terkenal itu. Namun di masa sekolahnya, ia dianggap tak berprestasi. Ayahnya sendiri menganggapnya sebagai anak idiot. Pamannya menyebutkan "orang yang sulit dididik".Ia bahkan tiga kali gagal lulus dari sekolah seni!
Namun Rodin tak pernah menyerah untuk terus belajar membuat patung. Kini ia dikenal sebagai salah seorang pematung ternama di dunia.
2. Albert Einstein (1879 -1955) - Dianggap Lemah dan Konyol
Sampai usianya empat tahun, Einstein tak bisa bicara. Hingga usia 7 tahun ia tak bisa membaca. Gurunya menggambarkan Einstein kecil sebagai anak yang memiliki mental rendah, antisosial, dan terobesi dengan mimpi-mimpi konyolnya.
Ketika dewasa, Einstein ditolak masuk Zurich Polytechnic School. Bahkan ketika ia masuk The University of Ber, disertasi Ph.D-nya tak diterima karena dianggap tak relevan. Namun dari mimpi-mimpi yang oleh kebanyakan orang tak masuk akal itulah Einstein menciptakan sejumlah penemuan yang menjadi dasar ilmu pengetahuan.
3.Michael Jordan (47 tahun) - Sukses Berkat Kegagalan
Legenda hidup NBA ini dikenal dengan akurasi lemparan dan gaya slam dunk-nya yang seolah berjalan di udara. Namun sebelum mencapai kepiawaiannya itu, Michael Jordan pernah mengalami kegagalan demi kegagalan. Namun ia tak pernah menyerah untuk mencoba memperbaiki dan memperbaikinya lagi. Bahkan dalam pertandingan resmi pun, ribuan kali lemparannya tak menghasilkan angka.
"Selama karir saya, lebih dari 9000 kali lemparan saya tak membuahkan angka. Saya kalah dalam 300 pertandingan dan 26 kali saya dipercaya melakukan winning shot, tetapi gagal. Saya sering mengalami kegagalan dan gagal lagi dan gagal lagi dalam hidup saya. Tapi itulah yang membuat saya sukses...."
Baca ini untuk mendapat kisah sukses MJ selengkapnya: Legenda Basket
4. Nick Vujicic (27 tahun) - Tak Punya Tangan dan Kaki tapi Serba Bisa
Belajarlah pada Nick Vujicic soal semangat tak pantang menyerah. Ia tak dikaruniai anggota tubuh yang lengkap. Tangan tak punya, kaki hanya terdiri dari beberapa jari. Tapi ia tak mau bergantung pada orang lain. Ia bisa memasak, bisa menggambar dan melukis, menulis, bahkan berenenang.
Kini, Nick Vujicic dikenal sebagai pembicara / motivator ulung. Klik ini untuk mendapatkan tulisan lengkap mengenai dirinya: No Arms, No Legs, No Worries
5. George Lucas (66 tahun) - Star Wars Ditolak Terus
Kadang-kadang sesuatu yang akan meledak di pasaran dianggap sebagai hal yang tak bakalan laku. Bahkan penilaian itu diberikan oleh pelaku industri itu sendiri. Lihat saja film Star Wars.
Ketika George Lucas menawarkan film tentang perang antar galaksi ini ke Hollywood, tak satu pun mau menerimanya sampai akhirnya 20th-Century Fox mau memproduksinya. Untung George tak mau menyerah. Kini kita tahu bahwa Star Wars merupakan salah satu film terlaris sepanjang masa. (Catatan: Star Wars Episode I - The Phantom Menace [1999] berhasil mengeruk pendapatan 926 juta dolar AS atau Rp 8,65 triliun).