Sakit hati, kepedihan hati, atau secara umum dapat disebut sebagai emosi yang terluka, sangat mungkin dialami oleh setiap orang. Mengapa? Hal ini tak lain karena kondisi jiwa manusia yang rapuh dan mudah terluka. Namun, bukan berarti tak bisa dipulihkan kembali. Beberapa langkah berikut dapat Anda terapkan untuk melayani orang lain maupun mengalami pemulihan emosi secara pribadi.
1. Mencari akar masalahnya.
Mintalah Roh Kudus untuk menyingkapkan akar masalah dari luka hati, baik lewat orang itu sendiri atau ketika Roh Kudus memberi kesan tertentu kepada Anda. Kesabaran Anda sangat diperlukan karena setiap orang memerlukan waktu untuk bercerita mengenai masalah emosional yang dialaminya, terutama bila masalahnya semakin berat dan menyakitkan baginya.
2. Mencabut akar masalah.
Setelah akar masalah ditemukan, Anda harus segera mencabutnya dengan melakukan tiga hal berikut: pengakuan dan pertobatan, melepaskan pengampunan yang di dalamnya mencakup rekonsiliasi. Pengalaman hidup Yusuf di Kejadian 37-50 dapat menjadi bahan perenungan yang sangat baik.
3. Menghancurkan kekerasan hati.
Reaksi atau respons yang salah ketika mengalami sakit hati dapat mengeraskan hati kita. Oleh karena itu, diperlukan hati yang terbuka, rela dikoreksi oleh Tuhan dan manusia, dan izinkan Roh Kudus menghancurkan segala bentuk kekerasan hati yang menolak datangnya pemulihan dari Allah. Selanjutnya, "si penderita" masalah emosional juga perlu menyerahkan semua kepedihan kepada Allah. Waspadalah, karena bisa jadi ada manifestasi roh-roh jahat ketika Anda melayani. Bila ini terjadi, gunakan otoritas nama Yesus untuk mengusir roh jahat tersebut.
4. Mengalami pemulihan total.
Tahap terakhir untuk mengalami pemulihan total adalah dengan memberi asupan "gizi" rohani ke dalam area yang baru saja Anda layani. Berikan asupan penghiburan dan pengharapan ke dalam dirinya, berikan tujuan dan visi yang baru ke dalam dirinya, dan mintalah Allah memberikan ayat-ayat khusus yang langsung dapat diterapkan ke dalam keadaannya itu. Terakhir, bersiaplah untuk mendampingi sampai orang itu mengalami pemulihan sepenuhnya.
YESUS KRISTUS mengasihi Anda..
(Sumber: Buku "Healing Emotional Wounds" - Ruth Hawkey/Penerbit ANDI)