SELAMAT DATANG

Selamat Datang dan terimakasih telah mengunjungi blog " Catatan Debora "
Tuhan Yesus memberkati anda.

Rabu, 28 Juli 2010

Dasar Pelayanan


Ada banyak orang yang sibuk dengan pelayanan, tapi tidak membangun dasar nilai atau prinsip dari pelayanan. Ibarat orang mendirikan rumah, ia langsung menancapkan tiang-tiang, memasang atap atau menata genting tanpa membangun fondasi lebih dulu. Akibatnya :

  • Cepat menyerah. Tanpa dasar yang kokoh, orang akan cepat marah/ngambek saat bergesekan dengan rekannya dan juga gampang tersinggung. Ia tidak memiliki "daya melar" yang elastis seperti karet. Ujung-ujungnya ia akan berkata, "Sudahlah, saya berhenti sampai disini saja."

  • Mati rasa. Artinya ia terus melayani tapi penggerak pelayanannya adalah tugas dan rutinitas. Ia tidak perlu bergumul dan berjuang keras lagi dalam pelayanan. Mengapa? Karena sudah biasa. Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang ahli di bidangnya dalam pelayanan. Secara skill, ia sudah terlatih dan terampil. Jadi ketika ia berada dalam pelayanan, terlepas hatinya ikut melayani atau tidak, tidak ada yang tahu. Sayangnya seringkali orang-orang ini tidak menyadari bahwa pelayanannya tersebut tidak berdampak baik bagi orang lain dan dirinya sendiri.


Lalu apa dasar pelayanan yang kuat? Kasih. Yesus rela disalib karena kasihNya kepada manusia. Paulus rela dipenjara karena ia mengasihi Yesus. Mother Theresa mampu melayani di tempat kumuh di Calcuta sampai akhir hayatnya kerena kasih.

Jadi intinya mereka menjadi kuat, berani dan berhasil mencapai garis akhir karena ada api kasih dalam pelayanan mereka, terutama kasih mereka pada Yesus.


YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

sumber: fb Sinar Viktori Gemilang