TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia (Ratapan 3:25)
Dalam pelayanan selama lima dekade, saya telah banyak berbicara dengan orang yang bermasalah karena Allah terasa jauh. Mereka tidak merasakan bahwa Dia peduli dengan kebutuhan-kebutuhan mereka secara pribadi, sehingga mereka pun mengalami kesukaran dalam berdoa.
Kadang-kadang alasannya cepat ditemukan -- dosa yang belum diakui, dendam, kesombongan, ketergantungan pada sesuatu dan hal-hal semacam itu. Tetapi bila alasannya bukan dosa dan orang tersebut hidup dalam penyerahan kepada Yesus sebagai Tuhannya setiap hari, membaca Alkitab, berdoa dengan sungguh-sungguh, nasihat paling baik yang dapat saya berikan adalah, "Katakanlah kepada Allah persoalan Anda dan tetaplah memelihara hubungan yang harmonis dengan Allah."
Alkitab memaparkan orang-orang yang menghadapi persoalan yang sama. Nabi Yeremia mengalami saat-saat ketika Allah tampak seperti musuh baginya (Ratapan 3:1-18). Dengan menggunakan bahasa kiasan, ia menggambarkan kepedihannya terhadap Allah yang "tidak mendengarkan doaku" (ayat 8). Ia merasa seolah Allah memburunya (ayat 10-12). Tetapi ketika ia menyatakan perasaannya, Yeremia melihat secercah sinar yang menerangi kegelapan dan memulihkan harapannya kepada Tuhan (ayat 21-26).
Jika Allah terasa jauh dari Anda, meskipun Anda mempercayai Dia dan berusaha melakukan kehendak-Nya, janganlah putus asa. Katakanlah pada-Nya. Dan tetaplah melakukan kebenaran. Terang pasti akan menembus kegelapan. Dan bila hal itu terjadi, Anda akan mengalami hal yang jauh lebih baik dari saat ini [HVL]
Lift up your eyes, discouraged one, The Lord your help will be; New strength will come from Him who said, "For rest come unto me." --Anon.
JIKA ANDA BERADA DI DALAM KEGELAPAN YANG AMAT PEKAT, TETAPLAH BERJALAN MENUJU TERANG
sumber: renungan harian.com
|