SELAMAT DATANG

Selamat Datang dan terimakasih telah mengunjungi blog " Catatan Debora "
Tuhan Yesus memberkati anda.

Senin, 02 Agustus 2010

Menjaga Supaya Kasih Anda Tetap Hidup

Briggs dan Alice Olson saling mencintai selama lebih dari 50 tahun. Alice organis di gereja kami di Minnesota, tempat kami pertama kali melayani penuh waktu. Briggs ketua panitia pembangunan dan dewan pengawas. Mereka seperti orangtua angkat bagi kami. Kami muda, orang baru di gereja pertama kami, dan mereka tetangga kami yang paling dekat. Hal pertama yang kami perhatikan mengenai mereka adalah besarnya cinta seorang terhadap yang lain. Sejak itu kami memerhatikan banyak pasangan yang mengasihi, tetapi tidak satu pun yang melebihi Briggs dan Alice Olson.

Dalam memerhatikan pasangan yang sungguh-sungguh mengasihi selama bertahun-tahun, saya mencatat bahwa mereka semua memiliki empat karakteristik umum. Karakteristik tersebut dapat dikenali sebagai "kunci untuk menjaga kasih Anda tetap hidup".

  1. Mereka orang Kristen yang terus-menerus dipenuhi Roh Kudus. Mereka tidak sempurna, tidak seorang pun sempurna. Tetapi mereka ingin berjalan setiap hari di dalam Roh Kudus, mengetahui bahwa buah Roh Kudus yang pertama adalah kasih. Tidak seorang pun dapat berjalan di dalam Roh Kudus dan gagal mengasihi pasangannya!

  2. Mereka baik hati, penuh pengertian, dan menghargai pasangannya. Saya tidak pernah mendengar Briggs atau Alice, yang sekarang ada di surga, mengucapkan kata-kata kasar satu terhadap yang lain. Mereka saling menopang, bukan saling menjatuhkan. Psikolog modern menyebutnya "stroking". Mereka tidak tahu apa sebutannya, mereka hanya melakukan. Kapan saja Anda bersama mereka, Anda akan merasa disambut dengan terbuka. Tetapi ketika Anda meninggalkan mereka, Anda mengetahui bahwa mereka seperti berbahagia jika mereka berdua saja. Hal itu menunjukkan pernikahan yang bahagia.

  3. Mereka tidak menyimpan sesuatu yang negatif. Tidak satu pun sempurna -- mereka mengetahuinya, tetapi setiap kali mereka berbicara tentang masa lalu, mereka melihatnya secara positif. Peristiwa-peristiwa yang disesalkan dan tidak menguntungkan jarang diungkit kembali.

  4. Mereka secara terbuka mengucap syukur kepada Allah karena menyatukan mereka, dan bersyukur untuk hidup yang produktif dan menyenangkan. Saya perhatikan orang yang mengucap syukur adalah orang yang bahagia, dan orang yang bahagia lebih mudah untuk mengasihi.

Diambil dari : www.wanita.sabda.org