melihat hal-hal baik

Bisa melihat hal-hal baik dalam diri anggota keluarga kita akan membuat kita senantiasa berpikir positif sehingga mendatangkan kemajuan dan kerukunan bagi keluarga kita. Salah satu langkah yang harus kita lakukan dalam keluarga kita adalah dengan melihat hal-hal yang baik dalam keluarga kita. Renungan harian yang kita terima kemarin berbicara supaya setiap kita bisa memuji anggota keluarga kita. Salah satu hal yang memudahkan kita memuji mereka adalah dengan melihat hal-hal yang baik dari mereka. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak ada seorangpun yang sempurna kecuali Tuhan Yesus sendiri, sebab IA adalah Tuhan yang dilahirkan sebagai manusia. Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Yang ada pada Hawa tidak ada pada Adam dan sebaliknya. Jadi, jangan hanya melihat seseorang, terutama anggota keluarga kita hanya dari kelemahannya saja. Jika kita tidak bisa melihat kelebihan dan kekurangan orang lain dan diri kita sendiri maka kita akan menjadi orang yang mudah jengkel dengan orang lain, suka mencela orang lain dan yang paling parah, terjadi perpecahan dalam keluarga. Jika setiap kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan orang lain dan diri kita sendiri maka, kita mudah memaklumi keadaan orang lain. Dengan keadaan seperti itu, kita pasti mau berusaha untuk saling mendukung satu dengan yang lain sehingga kita bisa berpikir, berkata dan berbuat yang baik. Maka, kesatuan dan kemajuan dalam keluarga pun akan kita alami. Yusuf bisa melihat yang baik di tengah-tengah kejelekan yang membanjirinya sehingga Yusuf bisa berpikir, berkata, berbuat yang baik dan dipakai oleh Tuhan memulihkan dan memberkati keluarganya (Kejadian 50:20-21). Maka, hari ini, marilah kita mengambil keputusan untuk selalu melihat kebaikan setiap anggota keluarga kita. Bisa melihat hal-hal baik dalam diri anggota keluarga kita akan membuat kita senantiasa berpikir positif sehingga mendatangkan kemajuan dan kerukunan bagi keluarga kita. Tuhan Yesus Kristus memberkati. sumber: newsletter GBI Keluarga Allah