SELAMAT DATANG

Selamat Datang dan terimakasih telah mengunjungi blog " Catatan Debora "
Tuhan Yesus memberkati anda.

Jumat, 24 September 2010

From Nothing to Something

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Purim Marbun by Purim Marbun on 9/23/10

Dalam akitab, jika kita memperhatikan tokoh-tokoh yang ada, baik dalam PL maupun PB, selalu diperhadapkan dengan bagaimana bergumul dengan kehidupan yang terus menerus dikembangkan sedemikian rupa. Salah satu yang bisa kita pelajari disini adalah Yusuf. Dalam Kejadian pasal 37, kita bisa melihat bagaimana keberadaannya, awal kehidupannya di keluarga ia bukanlah siapa-siapa, dan tidak memiliki apa-apa, namun siapa yang bisa menduga bahwa, jika dikemudian hari, Yusuf melejit dengan tinggi dan menjadi terkenal seantero dunia. Ini yang saya sebutkan dengan istilah from nothing to something.

 

Tentu sekali setiap kita pun merindukan hal yang sama, kita ingin mengalami kehidupan yang dari hari ke sehari terus mengalami peningkatan. Bagaimana hidup kita menjadi lebih berdaya, maksimal dan punya makna. Bagi kita yang merindukan dan menginginkan hal itu, maka kita bisa belajar dari Yusuf.  Pertama, Yusuf mengalami kehidupan yang melejit tinggi, karena ia membangun landasan hidupnya dengan mimpi yang besar. Mimpinya sungguh luar biasa, ia kelak menjadi penguasa dan pemimpin. Memang tidak mudah mencapai mimpi itu, bahkan yang menjadi tantangan besarnya adalah saudara-saudaranya, mimpi itu ditentang, dicemooh, bahkan diejek. Akan tetapi setelah puluhan tahun, siapa yang tidak terbelalak matanya ketika Yusuf betul-betul menjadi penguasa di Mesir. Semua orang tunduk dan taat kepada dia. Jika kita mau mengalami hidup yang lebih maksimal lagi, maka bangun hidup anda dengan mimpi yang besar, dan jadikan itu fokus hidup anda.

 

Kedua, Yusuf bekerja keras. Jika anda membaca Kejadian  41:37-45, maka kita akan dapatkan ternyata pencapaian  hidup yang dialami oleh Yusuf, itu tidak datang dengan sendirinya. Justru itu didapatkan karena ia membayar harganya, dan menjadi seorang pekerja keras. Lihat saja apa yang dilakukan oleh Yusuf dalam menangani dua masa yang terjadi di zamannya. Pada musim tanam yang baik ia bekerja 2 kali lipat untuk menggandakan hasil, karena ia tahu bahwa musim kemarau akan datang dimana tidak bisa menanam. Anda mau mengalami lompatan hidup? Bekerjalah dengan keras. Kita tidak boleh hanya bekerja rata-rata, atau memenuhi standar yang ada. Justru kita harus bekerja dengan ekstra, supaya pencapaian lebih lagi.

 

Ketiga, Yusuf selalu dekat dengan Tuhan. Dalam teks Alkitab, kalau kita baca dari pasal 37-39, maka kita sering menjumpai kalimat "Yusuf disertai oleh Tuhan". Kalimat ini menegaskan bahwa Yusuf dekat dengan Tuhan. Faktor yang membawa Yusuf  "from nothing to something", adalah Tuhan berpihak kepadanya. Tentu sekali ada alasan Tuhan mengapa ia berpihak kepada Yusuf. Yusuf memiliki karakter dan nilai-nilai yang luar biasa, ia seorang yang tulus dan selalu menjalankan semua tugas-tugasnya dengan baik dan benar. Dan semua yang dilakukan dan dikerjakan oleh Yusuf diberkati oleh Tuhan.

 

Apakah anda mau mengalami lompatan hidup seperti Yusuf, from nothing to something? Jangan pernah melakukan cara-cara yang tidak terpuji, apalagi di luar jalur yang Tuhan inginkan, hiduplah sesuai dengan firman Tuhan dan biarkan Tuhan menuntun perjalanan kita. Niscaya hidup yang lebih lagi pasti anda dapatkan.

 

Tuhan memberkati

Selamat Pagi



 
 

Things you can do from here:

 
 

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Gunakan anugerah kuasa untuk Kemuliaan-KU"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/23/10

Anak-KU Tercinta,

 

Sesungguhnya penemuan Alfred Bernhard Nobel merupakan hal yang sangat membantu kehidupan manusia. Bayangkan bila pada masa lalu belum ditemukan dinamit, maka orang-orang akan kesulitan bila harus membelah gunung untuk penambangan maupun untuk pembuatan jalan. Meski penemuan dinamit tersebut sangat penting, tapi pada kenyataannya tidak sedikit pula orang yang menyalagunakannya untuk membunuh manusia lain secara masal karena kekuatan ledakannya.

 

 

Oleh karena itu sisi kemanusiaan Afred terketuk dan ia menyisihkan hartanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian dunia. Engkau pun tahu, hingga saat ini nama nobel digunakan untuk menghargai orang-orang yang berkompeten di bidang tertentu yang berasal dari kuasa anugerah-Ku. Kata kuasa dalam bahasa Yunani adalah dunamos, yang bisa mengacu pada kata dinamis, dinamo atau bahkan dinamit. Artinya, selalu bergerak secara dinamis dan bahkan mempunyai efek yang besar seperti layaknya ledakan dinamit.

 

Setiap orang yang percaya pada-Ku, memiliki kuasa yang dahsyat. Tapi yang menjadi masalah, kuasa yang seharusnya membuat manusia menjadi saksi-Ku bagi dunia ini, justru disalahgunakan untuk kepentingan sendiri. Seperti menggunakan kuasa-Ku untuk popularitas, menarik keuntungan pribadi atau untuk ajang kemuliaan bagi diri sendiri.

 

Tentu saja segala bentuk penyalahgunaan, termasuk penyalahgunaan kuasa dari-Ku adalah hal yang bahaya. Ingatlah, bahwa Aku mempercayakan kuasa-Ku kepada engkau dan yang lain hanya dengan tujuan agar nama-Ku lah yang dipermuliakan, bukan namamu atau nama manusia lain yang dimuliakan.

 

Jika engkau menyalahgunakan kepercayaan yang Aku berikan, akan ada waktunya bentuk kepercayaan tersebut Aku ambil dan Ku-pindahkan ke orang lain. Itu sebabnya, aku selalu minta manusia untuk kembali ke jalan yang benar dan tidak menyalahgunakan kuasa-Ku di dalam hidupnya. Karena setiap bentuk kepercayaan dari-Ku harus diterima dengan penuh tanggung jawab, bukan disalahgunakan.

 

 

Sang pemberi kuasa,

TUHAN

 

 

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Berubah dan Berbuah

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/23/10

Bacaan Firman TUHAN: Lukas 5:33-39

 

Di antara kita ada yang baptis dewasa dan yang lain baptis bayi, bahkan ada yang baptis darurat, saat akan meninggal dunia. Samuanya sah bila dilakukan sebagaimana mestinya. Bila baptis bayi, orang tua bertanggung jawab atas pendidikan iman anaknya itu. Wali baptis juga berperan mengingatkan orang tuanya bila anak itu tidak mendapatkan pendidikan Kristiani. Sedangkan yang baptis dewasa, ini yang kiranya tidak mudah untuk "mengubah" dan membalikkan pandangan hidupnya.

 

 

 

Tergantung bagaimana hidup sebelum baptis serta kesungguhannya untuk memeluk Yesus: bagaimana Yesus sekarang menjadi pegangan hidupnya. Lain pula bila ia menjadi Kristen melulu karena calonnya kristen. Semuanya dipengaruhi oleh motivasi di belakang keinginan dibaptis secara kristiani. Seandainya dia sudah dibaptis, namun masih membawa kebiasaan dan cara hidup yang lama, apalagi "kepercayaan" lama, tentu tidak akan cocok.

 

Yesus bersabda kepada kita, "Tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. (ayat 37). Bila demiian, iman yang baru ini bila diberi pakaian yang lama, tentu tidak akan cocok. Yang memakai akan rusak, bingung, dan tidak merasakan rahmat keselamatan. Orang bisa dibingungkan dengan dua paham yang ada di dalam dirinya: lama dan baru. Yang lama akan merusak yang baru, yang baru tidak cocok menempel pada yang lama.

 

Pertobatan sungguh menuntut sikap yang radikal (radix = akar), sampai ke akar-akarnya. Sehingga bila mau berubah dan berbuah sungguh, akar-akar pun harus dibersihkan, agar tanaman dapat tumbuh secara baru dan dengan kekuatan (akar) yang baru pula.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

(Sumber: J. Krismanto Pr)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Rabu, 22 September 2010

TUHAN ITU BAIK

Dua orang  laki-laki mengadakan perjalanan jauh. Yang satu adalah orang percaya, tetapi yang lainnya adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Di dalam perjalanan tersebut mereka membawa barang-barang berharga untuk dijual beserta seekor kuda, seekor ayam jantan, dan sebuah obor. Sepanjang perjalanan, kedua orang tersebut berdiskusi tentang Tuhan. “Tuhan itu sangat baik. Dia selalu merancangkan yang baik bagi kita,” kata orang yang saleh. “Aku tidak yakin dengan apa yang engkau katakan, dan kita akan melihat apakah Tuhan memang baik selama kita melakukan perjalanan ini,” jawab orang yang tidak percaya Tuhan.

Menjelang sore, tibalah kedua orang tersebut di sebuah desa dan mereka berharap ada orang yang mau menerima kedatangan mereka. Kedua orang tersebut sudah hampir mendatangi semua rumah di desa itu, tetapi tidak seorang pun yang bersedia menerima mereka. Terpaksa, kedua orang itu pergi ke hutan yang tidak jauh dari desa itu. “Kau bilang Tuhan itu baik,” kata orang yang tidak percaya Tuhan. “Ya, pasti menurut Tuhan, bermalam di hutan ini merupakan yang terbaik bagi kita.” Setelah menambatkan kuda, mereka pun memasang tenda. Tidak lama berselang, terdengarlah suara binatang buas di tempat di mana mereka menambatkan kuda, dan ternyata seekor singa menerkam kuda mereka. Kedua orang itu pun cepat-cepat menyelamatkan diri dengan memanjat pohon besar di sekitar. “Masih beranikah kau mengatakan bahwa Tuhan itu baik?” kata orang yang tidak percaya Tuhan. “Tahukah kau, kalau singa itu tidak menerkam kuda, maka ia pasti menerkam kita. Tuhan memang baik.” Mereka masih berada di atas pohon ketika hembusan angin yang cukup kencang memadamkan obor mereka, sedangkan obor itu merupakan satu-satunya penghangat yang mereka miliki di tengah cuaca yang begitu dingin. “Kelihatannya kebaikan Tuhan begitu nyata sepanjang malam ini,” kata orang yang tidak percaya Tuhan dengan nada sinis. Keesokan harinya, kedua orang itu kembali masuk desa untuk mencari makanan. Melihat keadaan desa yang porak-poranda, mengertilah mereka bahwa tadi malam desa tersebut telah dijarah oleh sekelompok perampok. “Telah terbukti bahwa Tuhan memang baik. Jika saja tadi malam kita menginap di desa ini, maka barang-barang kita yang berharga pasti ikut dirampok dan kalau saja angin tidak memadamkan obor kita, maka perampok-perampok itu pasti bisa melihat barang-barang kita dengan jelas karena kita memasang tenda tidak jauh dari jalan menuju desa ini.”

Tuhan selalu memiliki rencana yang indah bagi setiap kita. Setiap jalan-jalan-NYA selalu menuju anugerah yang luar biasa bagi setiap orang yang percaya kepada-NYA. Jika kita selalu berjalan mengikuti tuntunan Tuhan, maka setiap kita pun akan mencapai visi Allah yang luar biasa bagi hidup kita. Tuhan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang hidup seturut dengan kehendak-NYA. Maka, marilah setiap kita berjalan seturut dengan Firman-NYA sehingga kita pun mengalami kebaikan Tuhan.          

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Bersyukur dan berbahagia

Selalu bersyukur akan membuat kita bahagia. Beberapa cerita berikut ini menggambarkannya...

Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya pada sopir
pribadinya, "Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?" Si sopir menjawab, "Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai." Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi, "Bagaimana kamu bisa
begitu yakin?"

Supirnya menjawab, "Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak
selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan".

Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang
dan tak bahagia.
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki kita tak pernah menjadi "kaya" dalam arti yang sesungguhnya.
Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya". Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi." Ini perwujudan
rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu." Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu." Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". "Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?" tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu."

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga."

Selalu Bersyukur


1 Tawarikh 16:34 – Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mazmur 9:2 - Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.

Tidak semua orang mampu mensyukuri apa yang mereka miliki. Betapa sering kita bersungut-sungut dan mempersalahkan Tuhan ketika doa-doa kita belum dikabulkan atau ketika kita tidak menerima sesuai yang kita minta. Bagaimanapun keadaannya, Tuhan mengingatkan kita untuk mengucap syukur senantiasa didalam segala perkara karena itulah yang dikehendaki Tuhan. Mengucap syukur dalam segala perkara berarti tidak hanya mengucap syukur dalam situasi-situasi yang menyenangkan saja, melainkan dalam setiap situasi, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Mengapa? Seperti yang Tuhan janjikan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami situasi-situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengucap syukur, tetapi sebenarnya kita akan selalu menemukan alasan untuk tetap mengucap syukur kepada Allah. Saya pernah membaca kalimat, “Jika engkau tidak memiliki apa yang engkau inginkan, mengucap syukurlah untuk sesuatu yang tidak engkau inginkan namun engkau memilikinya.” Lihatlah betapa banyak pemberian didalam hidup kita yang mungkin tidak pernah kita minta atau bahkan tidak kita inginkan, tetapi Tuhan mengaruniakannya. Kalau kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan sanggup bersyukur bahkan untuk perkara-perkara besar sekalipun.

Orang-orang yang menyadari bahwa mereka telah menerima banyak yang baik dari Tuhan dan meyakini bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah sekalipun sekeliling mereka berubah, merekalah yang dapat senantiasa mengucap syukur. Daripada bersungut-sungut dan menyesali diri, lebih baik bersyukur karena ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Pernahkah kita merasakan bahwa semakin kita mengucap syukur, semakin kita merasa lega dan semakin kita bersungut-sungut semakin terasa berat beban kita?

Hari ini bagaimanapun keadaan Anda, kuatkanlah hati Anda untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dengan segenap hati. Kita mengucap syukur bukan agar hati Tuhan senang lalu Ia memberkati dan memberikan jalan keluar bagi kita, tetapi karena sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepadaNya karena Ia setia dan baik.

Untuk membawa kita pada rencana agungNya, mungkin saja Allah memakai cara-cara yang tidak kita inginkan. Ketika kita menilai itu dari sudut pandang kita yang penuh keterbatasan, kita akan bersungut-sungtu dan tidak bersyukur. Tetapi cobalah memandang segala sesuatunya dari sudut pandang Allah, maka kita akan dimampukan untuk mengucap syukur dalam segala perkara.

DOA: Tuhan, mampukan aku untuk bersyukur senantiasa sekalipun aku menghadapi masa-masa yang sulit karena aku percaya bahwa ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus aku bersyukur. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Ucapan syukur memampukan kita bertahan menghadapi suatu keadaan.

Selasa, 21 September 2010

Hati Yang Dibaharui

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/21/10

"Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:25-27)

 

 

Kekristenan adalah agama yang memusatkan imannya serta aktifitasnya di dalam hati. Kesucian dari kekristenan bukan pada fisiknya tetapi kesucian hati. Segala yang kita kita buat untuk Tuhan dan dilakukan dengan sepenuh hati, sangat dihargai Tuhan. Sekecil apapun yang kita buat kalau dilakukan dengan segenap hati, bagi Tuhan itu sangat berharga. Dan sebesar apapun yang kita berikan untuk Tuhan, kalau tidak dengan segenap hati, itu sia-sia.

 

Kekristenan berawal dari hati yaitu pertobatan. Pertobatan adalah perubahan yang terjadi di hati. Pertobatan adalah pintu masuk menuju keselamatan. Kisah 2:37-38. Tidak ada pertobatan berarti tidak ada keselamatan. Pertobatan berarti hati yang berubah atau hati yang mau diubah. Tetapi kalau kita sendiri tidak mau berubah, maka pintu pengampunan yang sedemikian besar dari Tuhan tidak bisa menjangkau kita. Pintu gerbang kekristenan adalah pertobatan. Ketika kita mau berubah maka dimulailah satu fase kehidupan yang baru di dalam Kristus. Pertobatan adalah hati yang berubah sedangkan kelahiran baru adalah hati yang dibaharui. Tetapi hati kita tidak akan pernah dibaharui kalau kita tidak melalui perubahan hati. Hati yang dibaharui adalah hati yang mudah dibentuk, mudah menerima karakter-karakter baru. Sebaliknya hati yang keras adalah hati yang miskin karakter, sukar menerima karakter baru. Setiap nasehat-nasehat dari Firman Tuhan selalu ditolak. 

 

Kisah Para Rasul 10:21-22.

Kornelius adalah seorang perwira Romawi. Biasanya seorang perwira itu memiliki sifat yang arogan. Tetapi Alkitab mencatat bahwa Kornelius mempunyai tiga karakter yang luar biasa : tulus hati, takut akan Allah dan terkenal baik. Karakter ini tidak tumbuh dalam sekejap. Karakter yang dimiliki Kornelius tumbuh melalui proses yang panjang, yang terus menerus dalam persekutuan dengan Tuhan. Ini menandakan bahwa Kornelius memiliki hati yang lembut, hati yang mudah dibentuk. Kornelius juga seorang yang terkenal baik. Kebaikan gereja Tuhan juga harus diketahui orang lain. Gereja Tuhan harus menjadi berkat bagi lingkungan. Walaupun terkadang kebaikan kita disalah artikan orang lain, dihina orang lain maupun ditolak orang lain tetapi kebaikan itu harus ditunjukkan. Kebaikan yang keluar dari hati yang diubah akan melampaui segala tantangan. Sebab kebaikan yang dilakukan oleh umat Tuhan bukanlah kebaikan yang dibuat-buat, tetapi kebaikan yang memiliki tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Apapun yang terjadi kita harus mendemonstrasikan kebaikan. Dan semua itu bukan hanya bersifat moralis, tetapi itu semua keluar dari hati yang diubah dan hati yang dibaharui. Puji Tuhan.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. Sammy Palit)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Tekanan Menghasilkan Kebenaran

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/20/10

Merasa "tertekan" memang merupakan sebuah ujian bagi hubungan kita dengan Tuhan, apalagi jika kata-kata umpatan yang keluar dari mulut kita. Itu bisa terjadi jika Anda meninggalkan saat teduh setiap hari dan hidup di dalam kekuatiran. 

 

Tuhan menjelaskan bahwa, seperti pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik dan pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik, demikian pula kata-kata dan tindakan-tindakan kita itu akan menunjukkan keadaan rohani kita. Karena kata-kata yang kita ucapkan "keluar" dari hati kita (Lukas 6:45)

 

Jadi bagaimana kita dapat menghasilkan tuaian dari buah yang baik? Yesus mengatakannya dengan jelas: Tinggallah di dalam Aku. Lakukanlah segala sesuatu dengan kekuatan-Ku, bukan dengan kekuatan mu. Dia berjanji bahwa jika kita tinggal di dalam Dia, maka Ia akan memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya, dan hidup kita akan berbuah banyak. Ia berkata, "sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yohanes 15:4-8).

 

Hal yang memalukan adalah ketika kita tertekan dan kemudian malah tenggelam di dalam kesedihan dan menangis mengasihani diri sendiri secara berlebihan. Anda mengeluarkan kata-kata yang kasar dari mulut Anda sehingga memutuskan hubungan Anda dengan orang lain karena menyebabkan ia sakit hati. Anda menjadi egois dan kasar. Itu adalah hal yang tidak baik. Hidup di dalam Tuhan artinya segala sesuatu termasuk kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, dapat digunakan-Nya untuk mendatangkan kebaikan. 

 

Setiap kali kita tertekan, kita mempunyai kesempatan untuk bertumbuh. Namun, ketahuilah tekanan itu tidak akan pernah berhenti. Kehidupan akan selalu menghadirkan tekanan, stress, dan bencana.Tetapi ketika kita membiarkan kehidupan rohani kita dipelihara oleh Yesus, Pokok Anggur yang Benar, dan Bapa, Sang Pengusaha (Yohanes 15:1), maka tekanan itu akan mendatangkan hal-hal yang baru: kata-kata umpatan berubah menjadi kata-kata pujian; air mata kekuatiran berubah menjadi ketenangan dan pengharapan; sikap mau menang sendiri berubah menjadi sikap yang mau berkorban.

 

Dengan Roh Kudus yang senantiasa mengajar kita dan mendorong kita untuk lebih dekat kepada Tuhan, maka kita tidak hanya dapat belajar dari kesalahan saja, tetapi kita dapat mengalahkannya. Ketika kita tertekan, kita tidak lagi melukai orang lain atau mempermalukan diri kita sendiri.

 

Melainkan, hidup kita akan dipenuhi dengan keharuman dan kesegaran dari buah yang kita hasilkan. Kita akan menjadi saksi hidup bagi kuasa Tuhan yang ada di dalam hidup kita!

 

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun" (Yakobus 1:2-4).

 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda...

 

 

 

 

 

 

(Sumber: jawaban.com)



 
 

Things you can do from here:

 
 

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Jadilah saksi Kristus"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/20/10

Anak-KU Terkasih,

 

Aku ceritakan kembali bagaimana kehidupan umat-Ku pada masa gereja mula-mula dulu, adalah  suatu kehidupan orang Kristen yang sangat dahsyat, membuatku kagum. Bahkan oleh karena kehadiran dua orang hamba-Ku saja; Paulus dan Silas telah membuat kota Tesalonika menjadi gempar! Selama tiga hari pelayanan mereka di sana, telah membuat sejumlah orang di kota itu bertobat dan menerima Putera-Ku, Yesus Kristus sebagai Tuhan dan perantara perdamaian-Ku dengan mereka. Diantara orang-orang bertobat itu ada beberapa orang terkemuka juga.

 

Menariknya, kedua hambaku itu kemudian dijuluki orang-orang yang mengacaukan dunia. Sebuah sebutan yang luar biasa dalam artian positif, karena mereka hanya melakukan pemberitaan Injil Kabar Sukacita-Ku di Tesalonika dengan disertai tanda-tanda heran dan mujizat-Ku, sehingga begitu banyak orang yang memberi diri untuk di baptis dengan air dan Roh Kudus dalam nama-Ku. Biarpun ada juga yang iri dengan gaya hidup Paulus dan Silas yang luar biasa itu, yang telah membuat banyak orang tertarik untuk mengenal Putera-Ku.

 

Dari cerita-Ku tersebut, apakah engkau sekarang ini sering mendengar orang-orang Kristen yang diberi label 'pengguncang dunia' karena sikap kerja yang positif atau sebaliknya? Jangankan mengguncang dunia seperti Paulus dan Silas di Tesalonika. Jangan-jangan malah membuat Aku prihatin bila ada dari umat-Ku yang justru terseret arus dunia yang tidak benar dengan melakukan kecurangan dalam pekerjaannya, ikut-ikutan korupsi, tidak disiplin waktu, atau bekerja asal-asalan.

 

Saat ini, Aku pun jarang melihat di sebuah lembaga atau perusahaan ada satu orang atau sekelompok orang Kristen yang mempunyai gaya hidup 'berbeda' dengan pekerja lainnya. Bahkan Aku sedih ketika melihat anak-anak-Ku yang menempati posisi strategis di dunia kerja menjadi keblinger (=lupa diri), bahwa sesungguhnya mereka Ku-berikan posisi dan jabatan itu agar menjadi garam dan terang di tempat mereka bekerja.

 

Anak-KU, inilah waktunya engkau menjadi pekerja Kristiani yang mengguncangkan dunia dimana pun engkau bekerja, baik itu engkau sebagai pejabat, pengusaha, karyawan, guru, pelajar, ibu rumah tangga atau seorang rohaniwan sekali pun. Alangkah menariknya bila suatu hari nanti Aku dan engkau mendengar bahwa dimana-mana banyak orang Kristen yang hidup berbeda dengan orang-orang kebanyakan. Engkau dan mereka telah menjadi saksi hidup-Ku yang sejati di dunia pekerjaan.

 

Jadilah saksi Putera-Ku, Yesus Kristus di dalam duniamu.

 

 

Penyelamat dunia,

TUHAN

 

 

 

"…Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga kemari." (Kisah Para Rasul 17:6)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Kesaksian dan kisah sukses Lita Zein

via Renungan Harian by noreply@blogger.com (Yuliana) on 9/21/10

Kesaksian dan perjalanan hidup artis rohani

"Saya Punya Sesuatu Yang Tidak Dimiliki Orang Lain"


Banyak
penyanyi rohani yang juga sukses di dunia musik sekuler. Salah satunya adalah penyanyi senior Lita Zein. Siapa yang tidak mengakui eksistensi grup vokal Elfa's Singer yang sering mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Sungguh menarik pengalaman hidupnya yang berhasil kita korek dalam interview eksklusif berikut.


Nama : Lita Zein
Tgl Lahir : Bandung 22 Januari 1967
Hobby : Browsing Internet

Ceritakan awal karir Anda di dunia musik!

Secara profesional, saya memilih menyanyi sebagai jalan hidup saya pada 1986, yaitu ketika Elfa merekrut saya sebagai personil Elfa's Singers. Sebelum direkrut Elfa, saya sudah sering nyanyi di sekolah, gereja, dan rajin ikut festival. Mama penyanyi dan papa penggemar musik. Jadi, musik sudah jadi bagian dari keluarga.

Hidup banyak pilihan. Mengapa memilih nyanyi?

Tahun 1986 Elfa merekrut saya. Ketika direkrut, saya tahu kalau saya dipegang oleh orang yang tepat. Elfa punya background musik yang baik dan kami dibentuk jadi grup musik yang cukup solid pada saat itu.

Awalnya, orang tua kurang setuju. Alasannya, musik tak bisa dijadikan pegangan hidup. Namun saya bilang, kesempatan tidak datang dua kali dan saya tahu Elfa's Singers bukan grup musik asalan. Akhirnya orang tua kasih izin.

Mereka berpesan saya harus serius. Kalaupun satu kali saya gagal, itu sudah resiko. Saat direkrut, saya sedang kuliah di Akademi Bahasa Asing. Jadi, saya harus memilih salah satu.

Sejak kapan nyanyi rohani ada Yesus-nya?

Sebelum terima Yesus, nyanyi lagu rohani sekedar kepingin atau permintaan saja. Namun sejak ikut Nindy Ellesse dan terlibat dalam Unity Music Ministry, saya mulai mempelajari firman Tuhan. Waktu JPCC baru berdiri, saya dan Uthe malah menawarkan diri sebagai singers. Di gereja, kami tidak berpikir soal punya nama. Di hadapan Tuhan, kita semua sama.

Banyak penyanyi baru muncul. Takut bersaing nggak?

Dulu sih saya sirik kalau lihat ada penyanyi baru. Wah, gue terancam nih! Tapi setelah terima Yesus dan bertambahnya umur, saya nggak pernah takut lagi. That's life. Kita harus hadapi! Saya percaya, saya punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Asal kita punya karakter, tidak meniru penyanyi lain karena kita pasti tidak akan pernah lebih baik dari orang yang kita tiru.

Dengan karakter yang kita miliki dan mau belajar terus, kita akan tetap eksis. Apalagi, saya punya Tuhan yang hebat. Saya percaya, berkat Tuhan tidak pernah habis asal kita selalu berpedang pada Dia.

Kesaksian dan kisah sukses tokoh kristiani lainnya
* Chris Tomlin ( The man behind "How great is our God")
* francis jane crosby (penulis 9000 himne gospel)
* Ruth Sahanaya (Diva Indonesia)
* Kong hee (City Harvest Church Singapore)

Sabtu, 18 September 2010

Mati Bagi Diri Sendiri

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/16/10

Tuhan Yesus adalah pribadi yang harus dan patut kita teladani. Dalam Yohanes 12:24 kita menemukan rahasia kehidupan yang berbuah. Kehidupan yang menjadi berkat bagi orang lain. Biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati merupakan kiasan dari kenyataan hidup Yesus yang dikorbankan di atas kayu salib yang oleh karenaNya dunia diselamatkan. Dari kenyataan ini kita dapat menimba kebenaran: Bahwa sebagaimana Yesus telah mengorbankan diri mati dan menjadi berkat bagi orang lain, maka nafas kebenaran ini juga kita miliki yaitu: Rela mati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Mati disini tentu bukan mati fisik. Inilah kematian bagi diri sendiri, pribadi yang menjadi seperti biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati. Seorang yang telah mati bagi diri sendiri adalah:

 

 

Pertama, pribadi yang tidak mempertahankan reputasi dan harga diri tatkala ia tidak dihargai dalam pelayanan maupun pekerjaannya. Ia tidak perlu layak menerima penghargaan oleh karena prestasinya dalam pelayanan maupun pekerjaannya. Menjadi orang yang melayani Tuhan adalah menjadi hamba dan pencuci kaki orang lain. Prinsip Yesus ini tidak boleh ditanggalkan. Aku datang bukan untuk dilayani tetapi melayani (Matius 20:28).

 

Kedua, pribadi yang tidak merasa berhak menerima upah sekalipun telah berjerih lelah lebih dari orang lain. Ia akan berkata seperti Paulus berkata: "Inilah upahku yaitu kalau aku boleh memberitakan Injil tanpa upah." (1 Korintus 9:18). Bahkan ucapan terima kasih pun tidak perlu dituntut dari orang yang telah makan budi baik dan menikmati pelayanan kita. Adalah kebahagian kalau kita beroleh tempat pelayanan yang jemaat tidak mampu membalas kebaikan kita.

 

Ketiga, pribadi yang telah menyerahkan seluruh miliknya sebagai korban persembahan kepada Raja di atas segala raja - Tuhan Yesus Kristus. Kita harus belajar untuk merasa tidak bermilik dan memang kita dipanggil untuk tidak bermilik (Lukas 9:58). Hidup di dunia ini hanya sementara, untuk itu hidup kita ini harus menjadi korban persembahan dan bukan malah makan korban.

 

Keempat, pribadi yang taat seperti yang dicontohkan Yesus bagi kita. Ia taat bahkan sampai mati di kayu salib. Ketaatan yang membuahkan keselamatan bagi orang lain. Oleh sebab itu untuk menjadi berkat bagi sesama, kita harus rela masuki "kematian" setiap hari, supaya kehidupan Yesus nyata dalam diri kita. Alkitab berkata bahwa kita semua adalah surat yang terbuka yang dibaca setiap orang. Dari situlah nama Tuhan akan dipermuliakan atau akan dipermalukan lewat kehidupan kita.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. DR. Erastus Sabdono)



 
 

Things you can do from here:

 
 

TUHAN MENYERTAI ENGKAU

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Petrus Agung Jki II by Petrus Agung Jki II on 9/16/10

"Pada waktu itu Abimelekh, beserta Pikhol, panglima tentaranya, berkata kepada Abraham: "TUHAN menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan."

( Kejadian 21 : 22 )

 

Tidak ada orang yang bisa berkata, "Aku melihat TUHAN menyertai engkau," tanpa observasi. Saya percaya Abimelekh telah memperhatikan hidup Abraham sejak lama. Beberapa kali, sadar ataupun tidak sadar, mereka telah menentang Abraham. Namun akhirnya menyadari bahwa orang ini tidak pernah dapat ditaklukan oleh kekuatan mereka. Lalu mereka mulai pintar, mereka mengajak Abraham berdamai dan membuat perjanjian perdamaian. Maka lahirlah sebuah pengakuan dari Abimelekh yang mengatakan: "TUHAN menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.."

 

Rahasia keberhasilan untuk dapat terus naik dan diberkati TUHAN, bukan kemampuan kita, bukan kecakapan atau kefasihan kita, tetapi TUHAN yang menyertai kehidupan kita. Hal inilah yang banyak dilupakan orang percaya. Tidak pernah ada kebanggaan akan hal yang lain, kita tidak pernah dapat berbangga bahwa iman kita luar biasa, atau kesanggupan kita yang hebat, kita hanya dapat bersyukur bahwa kita punya TUHAN yang luar biasa !!

----------------------------------------------------------------------

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Copyright by FB Petrus Agung JKI IK


 
 

Things you can do from here:

 
 

Menghentikan Fitnah

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/17/10

Fitnah adalah sesuatu yang dapat berakibat buruk dan dapat menghancurkan hubungan. Rasul Paulus menyebutkan bahwa omongan yang kosong dan tidak suci -termasuk fitnah di dalamnya- seperti penyakit kanker yang menjalar dengan cepat. Berikut ini empat cara menghentikan fitnah supaya tidak menyebarkan daya perusaknya, yang dapat diringkas dengan singkatan S.T.A.R.

 

 

1. S- Stop (Menghentikan)

Ketika mendengar fitnah atau gosip mengenai orang lain, Anda harus segera menolak percakapan tersebut. Karena, jika seseorang mampu menyebarkan fitnah tentang orang lain kepada Anda, ada kemungkinan ia dapat melakukan hal yang sama tentang Anda kepada orang lain.

 

 

2. T- Turn Around (Berbalik)

Jika Anda pernah menyebarkan fitnah atau gunjingan yang belum tentu benar mengenai seseorang kepada orang lain, Anda perlu berbalik (bertobat). Anda juga perlu meminta pengampunan dari korban fitnah Anda, tidak hanya dari Allah. "T" juga berarti training (melatih) diri untuk senantiasa mengucap syukur. Belajarlah untuk mengucap syukur kepada Allah atas sifat-sifat positif pada diri orang yang berselisih dengan Anda. Berbicaralah hanya mengenai kebaikan orang tersebut, meskipun Anda tidak setuju dengannya.

 

3. A- Ask (Meminta)

Anda perlu meminta dua pribadi untuk mengungkapkan kebenaran dari setiap dusta apa pun yang Anda dengar:

 

3.1. Roh Kudus.

Kita perlu meminta konfirmasi dari Roh Kudus di dalam doa, terutama bila berkaitan dengan informasi negatif. Allah akan memberikan hikmat untuk kita membuat keputusan (Yakobus 1:5).

 

3.2. Diri sendiri.

Ketika mendengar sebuah informasi, Anda tanyakanlah kepada diri Anda, apakah hal itu benar adanya dan bermanfaat atau dusta yang merusak.

 

 

4. R- Reframe and Restore (Merancang ulang dan Memulihkan)

Kerusakan yang diakibatkan oleh fitnah harus diperbaiki dengan melakukan sesuatu kepada orang yang telah dirugikan. Anda perlu meminta maaf dan meminta pengampunan darinya, sekalipun mungkin orang tersebut belum mau mengampuni Anda. Tanggung jawab Anda sudah terpenuhi. Berikutnya, Anda harus merancang ulang pikiran agar tidak mudah dan ceroboh berbicara jahat tentang orang lain, sekalipun semua orang di sekitar Anda melakukannya. 

 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Buku "The Truth About Lies" - Tan Khian Seng/Penerbit ANDI 2008)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Jumat, 17 September 2010

Roh yang Menyala-nyala

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/14/10

Bacaan Firman TUHAN: Bilangan 13 

 

 

Kepada Musa Tuhan sudah berfirman untuk melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Tuhan menghukum bangsa Mesir dengan bala karena tidak mengijinkan umat-Nya meninggalkan Mesir. Firaun masih mengeraskan hatinya sehingga terjadi kematian seluruh anak sulung Mesir. Akhirnya bangsa Israel diijinkan untuk pergi. Di perjalanan menuju tanah Kanaan menunjukkan banyak mujizat sebagai pertanda bahwa Tuhan menyertai mereka. Mereka tidak pernah sakit, dan kasut mereka tidak rusak.

 

Ketika mereka tiba di Kadesh-Bamea, yakni Mesir sudah tinggal jauh di belakang dan tanah Kanaan di depan mereka. Musa menyuruh dua belas orang dari bangsa itu untuk mengintai keadaan negeri itu. Mereka mendapati bahwa tanah Kanaan sangat subur, sangat luar biasa indahnya. Kedua belas pengintai ini berada dan melihat daerah yang sama tetapi sepuluh di antaranya memberikan laporan yang negatif kepada Musa. (ayat 28, 29, 32, 33). Laporan mereka menceritakan tentang ketidakmampuan bangsa Israel melawan penduduk negeri itu. Laporan negatif ini membuat seluruh umat Israel mengeluarkan suara nyaring dan menangis pada malam itu (pasal 14:1). Di mana-mana ada tangisan, tangisan tidak percaya, tangisan ketakutan. Mereka membuat keputusan : Mesir lebih baik daripada jalan Tuhan, Mesir lebih baik daripada dalam pimpinan Tuhan - mereka melecehkan pertolongan dan pimpinan Tuhan (Bilangan 14:2-4). Sepuluh orang pengintai tidak mempunyai keyakinan, akibatnya satu bangsa tidak mempunyai keyakinan lagi. 

 

Tetapi Kaleb salah seorang dari dua belas pengintai itu menenteramkan hati bangsa itu dengan berkata : "Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya" (Bilangan 13:30). Kaleb mengeluarkan kata-kata yang positif. Kemudian menyusul Yosua bin Nun (Bilangan 14:6). Kaleb dan Yosua berpikiran bahwa Tuhan tidak pernah salah, Tuhan ingin menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Makin besar tantangan makin besar kemenangan. 

 

Dua belas orang berada dalam lingkungan yang sama, melihat tanah yang sama tetapi dua belas orang itu tidak sama dalam menangkap apa yang mereka lihat. Yang sepuluh orang melihat dengan analisa pikiran, dengan perhitungan manusia yang sangat dangkal, tanpa iman, sedangkan yang dua orang melihat dengan iman. Paulus menulis bahwa perjalanan hidup kita bukan karena melihat tetapi karena percaya. 2 Korintus 5:7. Iman itu bukan spekulasi. Iman adalah sesuatu yang kita terima dari Tuhan. Iman timbul karena pendengaran akan Firman Tuhan. Roma 10:17. Mendengar Firman Tuhan harus dengan keseriusan. Suasana perkabungan yang begitu hebat bisa dilawan oleh Yosua dan Kaleb karena memiliki iman (pasal. 14:8-9). Bd. 2 Timotius 1:12. 

 

Kepada Tuhan, Musa memohon ampun akan dosa dan kekeliruan bangsa itu. Bilangan 14:11-19. Musa berdoa syafaat bagi bangsa Israel. Dan Tuhan menjawab : "Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu". Orang Kristen harus memiliki sifat mendoakan orang lain. Jadilah pendoa-pendoa syafaat bagi gereja, keluarga, negara, penginjilan dlsb. Bilangan 14:24. Kaleb memiliki roh yang berbeda. Allah melihat Kaleb bukan pada kapasitas fisiknya tetapi pada kapasitas rohnya. Bd. Yohanes 4:23-24. Roh adalah bagian dari hidup kita yang memampukan kita berkomunikasi dengan Tuhan. Kaleb artinya anjing yang menyalak. Dari namanya Kaleb bin Yefune adalah keturunan Edom, tetapi Allah bisa ijinkan dari golongan luar bergabung kepada umat Tuhan dan memiliki peran yang luar biasa. Suratan Roma berkata bahwa semua orang di luar bangsa Israel adalah kafir, pohon zaitun yang liar. Tetapi melalui karya salib Kristus kita dicangkokkan kepada pohon zaitun yang asli. Sehingga seluruh berkat Abraham, Ishak dan berkat-berkat Israel bisa kita terima (baca Efesus 3). 

 

Walaupun usia Kaleb makin bertambah, fisiknya makin lemah, tetapi rohnya tetap kuat. Yosua 14:10-12; 15:14. Gereja Tuhan juga harus memiliki roh yang menyala-nyala. Memiliki semangat yang tinggi. Firman Tuhan di Roma 12:11 mengatakan, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Pdt. Paul F. Wakkary)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Kuasa dari Menjadi Diri Sendiri

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/14/10

Di tengah-tengah kehidupan kita menemukan bahwa sering "lebih aman" bagi kita memilih untuk "menutupi diri" daripada harus membuka keberadaan kita, baik itu pendirian, perasaan, maupun kelemahan dan kesalahan kita. Penyebabnya, karena tidak jarang dari kita yang mengalami luka akibat penolakan yang dilakukan oleh lingkungan kita masing-masing, baik itu di dalam rumah tangga, keluarga, sekolah, kampus, maupun tempat kerja kita. Kita menemukan bahwa lingkungan kita seringkali tidak seramah yang kita harapkan atau inginkan. Akibatnya, menutup diri dan tidak jarang "berpura-pura", merupakan alternatif yang lebih aman yang sering kita pakai untuk menghadapi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.

 

Melalui tulisan ini, saya ingin anda mengerti bahwa ada suatu kekuatan yang sangat besar yang mampu menyentuh dan mempengaruhi kehidupan orang lain sedemikian dalam, yaitu pada saat anda menjadi dirimu sendiri.

 

Ada suatu istilah yang dikenal di dalam dunia kepemimpinan, mengenai kekuatan dari suatu pengaruh yang sangat besar yang dapat diberikan oleh seorang pemimpin kepada lingkungannya. Istilah tersebut ialah kata "authentic" yang berasal dari bahasa Yunani kuno "authentikos". Kamus Webster memberikan definisi untuk kata tersebut sebagai berikut: asli (not false or imitation, original), murni (genuine). Selain itu definisi yang diberikan oleh The Ethics Center for Engineering and Science dari Massachussetts Institute of Technology (MIT) untuk kata "authentic" adalah "tidak adanya kemunafikan" atau "membohongi diri sendiri" (the absence of hypocrisy or self-deception) yang lebih lanjut juga dijelaskan oleh kamus Webster sebagai tidak munafik (genuine, not being a hypocrite). Kata munafik (hypocrite) sendiri berarti "berpura-pura, meniru" atau "bertindak seolah-olah" untuk sesuatu (kebiasaan, nilai, atau karakter) yang orang tersebut sebenarnya tidak miliki.

 

Mazmur 26:4 berkata, "Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul." Sebaliknya saya percaya akan kuasa dari kesaksian kehidupan kita "apa adanya" yang akan Tuhan pakai untuk menyentuh kehidupan banyak orang lain.

 

Kepemimpinan bukanlah hanya mengenai suatu posisi yang dimiliki seseorang, melainkan pengaruh yang orang tersebut berikan, baik positif maupun negatif. Seorang pemimpin yang sejati, asli, murni, atau authentic adalah seseorang yang hidup dengan membiarkan orang lain membaca kehidupannya seperti suatu buku yang terbuka, tanpa ketakutan untuk menunjukkan semua keberadaannya, baik kekuatan, kelemahan, maupun kesalahan yang dibuatnya.

 

Pengaruh terbesar yang dapat diberikan seorang pemimpin kepada orang yang dipimpinnya bukanlah melalui kesempurnaannya, melainkan melalui perubahan yang ditunjukkannya.

 

"Being real, being human, being yourself, the first step in becoming a true leader." 

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: jawaban.com)



 
 

Things you can do from here:

 
 

[15/09/2010] BERKARYA HINGGA USIA SENJA

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Renungan Harian "Nilai Kehidupan" by Renungan Harian "Nilai Kehidupan" on 9/14/10

"Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat."(2 Timotius 4:6)

 

Banyak orang yang tidak mengenal dia, tetapi bagi para pecinta lingkungan khususnya yang berada di kota Bandung tentu namanya bukanlah hal yang asing lagi di telinga. Ya, dia adalah Mbah Sariban. Sudah sejak tahun 1983 dia menjadi relawan kebersihan di kota Bandung.

 

Setiap hari dengan berbekal topi caping di kepalanya dan menaiki sepeda tua ia mengelilingi kota Bandung dari pukul 08.00 – 16.00 untuk mencabuti paku di pepohonan,  maupun untuk mencabuti pamflet yang tertempel di tempat yang tidak semestinya. Pohon-pohon yang seharusnya menjadi peneduh dan paru-paru kota telah 'menderita' karena tempelan iklan-iklan atau pamflet-pamflet yang dipakukan di batangnya. Bagi Mbah Sariban, sikap kita terhadap alam juga akan berpengaruh bagi sikap alam terhadap umat manusia.

 

Ia juga tidak segan-segan ia membersihkan sampah yang berserakan. Hal itu dilakukannya dengan tulus karena mencintai lingkungan, padahal usianya sudah lebih dari 60 tahun.Sikap hidup Mbah Sariban adalah suatu contoh bahwa pelayanan itu tidak mengenal batas waktu atau pun usia. Di usia yang sudah renta pun seseorang tetap dapat melayani, apalagi kita-kita yang masih muda.

 

Karena itu, sahabat NK baiklah kita melayani Tuhan dengan lebih giat lagi, jangan patah arang atau mundur dari pelayanan hanya karena persoalan-persoalan hidup yang kita alami. Dalam ayat yang kita baca hari ini, kita mengerti bahwa Paulus pun tetap setia memberitakan firman Tuhan dan menguatkan hati jemaat dengan surat-suratnya bahkan sampai akhir hidupnya. [FR]



 
 

Things you can do from here:

 
 

E-Mail dari TUHAN hari ini: "Berikanlah cuma-cuma yang berasal dari-KU"

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/16/10

Anak-KU Terkasih,

 

Putera Tunggal-Ku, Yesus pernah memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit sebelum Ia terangkat kembali ke surga. Apakah itu hanya terjadi pada zaman Putera-Ku saja? Tidak. Bahkan pada masa kini banyak orang yang percaya kepada Putera-Ku, telah Ku-berikan karunia yang berkuasa untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit dalam nama-Nya.

 

Kamu juga tahu, sudah banyak kesaksian tentang mujizat-Ku untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan pelepasan dari roh-roh jahat. Hal itu merupakan wujud Kasih-Ku kepada manusia. Tentu saja, mereka yang telah mendapatkan anugerah Kasih Karunia-Ku itu sangat bersyukur dan berterima kasih kepada-Ku.

 

Engkau pun juga bisa mendapatkan anugerah Kasih Karunia-Ku itu dan karunia-karunia lain dari-Ku. Namun, Aku minta kepadamu, janganlah karena anugerah Kasih Karunia-Ku itu, membuat dirimu menjadi sombong dan berbangga diri. Karena Aku memberikannya kepadamu sebagai kepanjangan tangan Kasih-Ku bagi dunia ini.

 

 

Pemberi Kasih Karunia,

TUHAN

 

 

"Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma". (Matius 10:8b)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Selasa, 14 September 2010

Menangani Kehilangan Kekayaan

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via Catatan Facebook Sinar Viktori Gemilang by Sinar Viktori Gemilang on 9/14/10

"Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20) 

 

Saya kehilangan semua uang saya karena salah investasi. Apa yang harus saya lakukan? Pertanyaan seperti ini saya temui hari-hari ini. Semakin buruknya keadaan ekonomi, banyak orang telah kehilangan sebagian besar uang mereka. 

 

Beberapa orang terkenal dan memiliki kekayaan melimpah memilih untuk mengakhiri hidup ketika mereka kehilangan kekayaan. Adolf Merckle, orang nomor 5 terkaya di Jerman menabrakkan dirinya pada kereta api ketika dia kehilangan jutaan Euro dalam spekulasi pada saham Volkswagen (VW). Thierry Magon de la Villehuchet, manajer keuangan di New York, mengakhiri hidupnya setelah menghilangkan uang klien-kliennya sebesar $1,4 milyar (sekitar Rp16,8 triliun) karena menginvestasikannya pada Bernard Madoff Investments (skema penipuan Ponzi). 

 

Kehilangan kekayaan adalah pengalaman yang menyakitkan. Bagaimanapun seseorang yang berusaha untuk menutupinya tidak akan bisa mengubah kenyataan bahwa kehilangan kekayaan membawa "luka" yang menyakitkan. Sebuah studi oleh The Wellcome Trust yang dipublikasikan pada The Journal of Neuroscience menyatakan bahwa kehilangan uang akan mengaktifkan bagian dari otak yang biasanya menanggapi ketakutan dan rasa sakit. 

 

Paling tidak, ada empat hal yang bisa kita lakukan untuk membuat rasa sakit dan ketakutan karena kehilangan kekayaan menjadi minimal. 

 

1. Keberartian diri kita bukanlah berasal dari apa yang kita kerjakan dan berapa banyak yang kita hasilkan 

 "Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah" (1 Petrus 3:4). Orang yang merasa keberartian dirinya berdasar pada apa yang dimiliki akan sangat terpukul ketika kehilangan kekayaan. Mereka merasa tidak berarti lagi setelah tidak memiliki kekayaan. Beberapa orang berpikir bahwa pemimpin yang senantiasa bekerja keras adalah orang yang paling terpukul ketika kehilangan kekayaan mereka. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Beberapa CEO yang bisa menikmati hidup dan memiliki keberartian diri yang sehat menanggapi kehilangan kekayaan mereka dengan tersenyum. Mereka berkata, "Semakin sedikit kekayaan yang saya miliki, semakin sedikit keputusan besar yang harus saya ambil". Rasa berarti diri mereka tidak ditentukan oleh banyaknya kekayaan yang mereka miliki. 

 

2. Menyadari adanya proses

 "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Kita harus senantiasa menyadari bahwa hidup kita adalah suatu proses yang panjang. Kehilangan kekayaan harus kita anggap sebagai suatu proses yang nantinya akan membawa kebaikan dalam hidup kita. 

 

3. Miliki jaringan pendukung 

 "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran" (Amsal 17:17). Kita harus memiliki pendukung (keluarga, teman-teman, gereja) yang akan menguatkan ketika kita menghadapi masa-masa sulit. Kita mungkin saja kecewa ketika kehilangan kekayaan, namun jaringan pendukung kita akan senantiasa memberikan dukungan kepada kita. 

 

4. Miliki respons yang benar

 "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20). Kita harus tetap memiliki respons yang benar dan tidak menyalahkan Tuhan, diri sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekat kita. Tetap mengucap syukur, miliki sikap yang baik, dan kita akan merasakan Tuhan melepaskan kita dari semua masalah kita.

 

 

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

 

 

 

 

 

 

(Sumber: Benny Santosa, S.T., M.com)



 
 

Things you can do from here:

 
 

Senin, 13 September 2010

Apakah Anda Sangat Ingin Disembuhkan?

 
 

Sent to you by Debora via Google Reader:

 
 

via PelitaHidup.com by SEM on 9/13/10

Apakah Anda Sangat Ingin Disembuhkan?Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Markus 9:23

Bacaan Alkitab : Yohanes 5:1-6
(1) Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. (2) Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya (3) dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. (4) Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. (5) Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. (6) Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

Jika berbicara tentang kesembuhan, maka kebanyakan orang akan mempunyai pemikiran bahwa itu pasti hanya untuk orang yang sakit. Namun yang dimaksud oleh Tuhan bukan hanya untuk orang yang sakit secara jasmani saja, tetapi untuk semua yang mengalami penderitaan dalam bentuk apapun. Apakah mereka yang sedang mengalami kepahitan – terluka hatinya, mereka yang sedang mengalami stress, trauma, mengalami perpecahan hubungan keluarga, hubungan antara orang tua dan anak yang saat ini yang tidak dapat berkomunikasi karena kemarahan, tidak mempunyai harapan akan masa depan; semuanya itu dapat disembuhkan oleh Dia.

Dalam bacaan Firman Tuhan di atas, seorang yang lumpuh mengalami penderitaan selama 38 tahun lamanya. Orang lumpuh ini hanya menunggu nasibnya saja, karena ia merasakan ketidakmampuan untuk dapat bergerak. Satu hal yang dia yakini dalam hidupnya adalah bahwa dia merasa tidak mungkin bisa sembuh karena tidak ada yang mau mengangkat dirinya ke kolam.

Dalam Yohanes 5:7a, "Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang".

Kesalahan yang dibuat orang lumpuh ini adalah ketika dia hanya mengharapkan bantuan orang lain agar berbelas kasihan atas penderitaannya, dan itu membuat dia merasakan ketidakmampuan dari dirinya.

Bukankah kita juga sering melakukan hal yang sama? Ketika kita menderita sakit, betapa kita sangat berharap pada dokter yang menangani, untuk memberi pengobatan yang terbaik. Padahal di atas segalanya ada yang menciptakan dokter yaitu Tuhan.Walaupun dokter juga tetap dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan, kita tetap harus berharap kepada Tuhan agar Dia dapat menyembuhkan penyakit kita.

Bukankah pada saat kita menghadapi luka hati, kita berusaha mencari orang untuk berbagi, untuk mencurahkan isi hati? Banyak orang berpikir bahwa setelah menceritakan kesusahannya, ia akan merasa lega. Mengapa tidak menceritakannya pada Tuhan yang tahu diri kita lebih dari pada kita sendiri ? Seberapa besar usaha Anda untuk mencari orangpun itu tidak akan bisa menyelesaikan penderitaan Anda. Yang Anda butuhkan adalah mencari wajah Tuhan.

2 Tawarikh 20:3a "Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN."

Apakah dalam hal ini Yosafat belum mengenal Tuhan ? Yosafat sudah mengenal Tuhan dan ia membutuhkan pertolongan Tuhan. Ia tidak mungkin bisa meminta pertolongan orang lain, karena ia tahu hanya Tuhan yang dapat menolong hidupnya, keluarganya, kerajaannya, bahkan rakyatnya. Ya, hanya Tuhan saja yang sanggup memulihkan, memberi kekuatan, memberi kemenangan bahkan kesembuhan.

Tuhan menawarkan kepada Anda kesembuhan atas semua penderitaan, Dia menginginkan Anda dapat terbebas dari semua itu. Jangan pernah taruh pikiran dan mengatakan bahwa Anda tidak bisa dipulihkan. Jangan pernah katakan penyakit Anda tidak dapat di sembuhkan dan masalah keluarga Anda sudah hancur tidak mungkin Tuhan bisa menyembuhkan. Jangan pernah katakan luka hati ini sudah berkarat dan Tuhan tidak akan mau menyembuhkan.

Perhatikan 38 tahun orang lumpuh tersebut menderita, ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia mengalami mujizat. Anda cukup mencari Tuhan dan wajahNya.

"TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera." Bilangan 6:25-26

Ketika kasih karunia Allah tercurah dalam hidup kita, maka kasih karunia itu memberi hidup dan membuat kita kuat. Oleh sebab itu carilah Tuhan dan percaya saja padaNya, maka tidak ada yang mustahil buat Tuhan untuk memberi kesembuhan dan melakukan semuanya hanya bagi Anda! ( Gbu )

CARILAH TUHAN, TEMUKAN DIA,
TERIMALAH KESEMBUHAN
ATAS SEMUA PENDERITAAN
YANG TERJADI DALAM HIDUP ANDA.


 
 

Things you can do from here: